CNBC Indonesia Research

Ternyata Soal Bangun Bendungan SBY Kalah Telak dari Jokowi!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
26 May 2023 16:45
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan penyelesaian pembangunan 61 bendungan pada 2015-2025 di berbagai wilayah Indonesia. (Dok. Kementerian PUPR)
Foto: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan penyelesaian pembangunan 61 bendungan pada 2015-2025 di berbagai wilayah Indonesia. (Dok. Kementerian PUPR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain pembangunan jalan tol, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) juga banyak membangun bendungan. Jumlahnya pun lebih banyak ketimbang era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau presiden sebelumnya.

Jokowi telah membangun 36 bendungan hingga 2022. Rinciannya 29 bendungan terbangun hingga 2021 dan 7 bendungan baru yang telah diresmikan pada 2022, seperti dijabarkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Jokowi juga diwariskan 16 bendungan dari pemerintahan SBY yang dilanjutkan pembangunannya. Pada era SBY membangun 21 bendungan. Selama 10 tahun menjabat, hanya 5 bendungan yang selesai ditangani.

PUPR menyebut ada target 61 bendungan terbangun pada 2014-2024 atau dua periode pemerintahan Jokowi.

Dari 61 bendungan tersebut, sebanyak 52 bendungan memiliki total kapasitas tampung 3.734,09 juta meter kubik dan memiliki potensi pemanfaatan untuk layanan irigasi tersebar di 71 Daerah Irigasi (DI). Terdiri dari 16 DI bersumber dari bendungan selesai dan 55 DI dari bendungan on going.

PUPR juga menyebut dengan selesainya pembangunan 52 bendungan berpotensi untuk layanan irigasi tersebut, diharapkan akan meningkatkan luas lahan irigasi yang mendapatkan jaminan air dari bendungan. Total target pemanfaatan bendungan untuk irigasi berdasarkan data desain bendungan seluas 385.646 hektare.

Selesainya 52 bendungan pada 2024 juga diharapkan lahan irigasi suplai air bersumber dari bendungan baru meningkat menjadi 17,43% atau seluas 1,245 juta hektar.

Sebagai perbandingan, pada 2014 lahan irigasi yang mendapat suplai air bersumber dari bendungan baru 10,66% atau seluas 761,542 hektare dari total luas irigasi potensi sebesar 7,145 juta hektar.

Hal lain dari terselesaikannya target 61 bendungan hingga 2024 adalah akan meningkatkan indeks pertanaman dari 143% menjadi 200%.

Bendungan sendiri tidak hanya memiliki manfaat untuk urusan pertanian saja, tapi juga bisa sebagai sumber energi hijau.

Adapun dari 187 bendungan yang terbangun hingga tahun 2015, 23 bendungan diantaranya dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan total kapasitas 507.264 MW (Mega Watt). Bendungan-bendungan tersebut antara lain Bendungan Batutegi (28 MW); Jatiluhur (150 MW); dan Bili-Bili (20,1 MW).

Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Adenan Rasyid mengatakan untuk 61 bendungan yang dibangun dari 2015 sampai 2024, terdapat 43 bendungan memiliki potensi tenaga listrik dengan total kapasitas 258,16 MW, antara lain Bendungan Way Sekampung (5,40 MW); Jatigede (110 MW) dan Leuwikeris (20 MW).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Panen 15 Bendungan di 2023, Lokasinya di Sini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular