Internasional

Harga Energi Turun, Inflasi Inggris Terjun ke Level Terendah

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 May 2023 19:25
People walk past souvenir shops during the Boxing Day sales on Oxford Street in central London, Britain December 26 2018. REUTERS/Henry Nicholls
Foto: Pembeli memadati pusat belanja saat penjualan "Boxing Day" di Oxford Street di London Pusat Inggris 26 Desember 2018. Reuters/Henry Nicholls

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat inflasi tahunan Inggris turun tajam ke level terendah dalam 13 bulan terakhir. Data resmi pada Rabu (24/5/2023) mengungkapkan tingkat inflasi turun sebesar 8,7% pada April, bersamaan dengan lemahnya harga energi dari tahun sebelumnya.

Dalam sebuah pernyataan, Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris mengatakan tingkat kenaikan harga melambat dari 10,1% pada Maret. Angka ini membuat inflasi di bawah 10% untuk pertama kalinya sejak Agustus tahun lalu.

Catatan inflasi pada 8,7% adalah level terendah sejak Maret tahun lalu, ketika angkanya mencapai 7,0%.


"Namun, harga secara umum tetap jauh lebih tinggi daripada saat ini tahun lalu, dengan inflasi harga pangan tahunan mendekati level tertinggi dalam sejarah," kata kepala ekonom ONS Grant Fitzner, mengutip AFP.

Meski turun tajam, suku bunga April berada di atas prediksi Bank of England (BoE) untuk inflasi sebesar 8,4% bulan lalu.

Tingkat inflasi tahunan Inggris pada April juga merupakan yang tertinggi di antara negara-negara Kelompok Tujuh (G7) yang terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat.

Tingkat target BoE sebesar 2,0% masih sangat jauh, sementara pemerintah Inggris mengatakan melihat inflasi turun menjadi sekitar 5,0% pada akhir tahun.

"Bulan lalu, tingkat inflasi turun terutama karena kenaikan harga energi yang besar yang terlihat tahun lalu tidak terulang... tetapi diimbangi sebagian oleh kenaikan harga mobil bekas dan rokok," tambah Fitzner.

Data tersebut muncul satu hari setelah Dana Moneter Internasional (IMF) menyampaikan perubahan besar pada perkiraannya untuk ekonomi Inggris. Badan tersebut memperkirakan pertumbuhan tahun ini hanya satu bulan setelah memprediksi adanya kontraksi.

"IMF mengatakan kemarin kami telah bertindak tegas untuk mengatasi inflasi tetapi meskipun positif bahwa sekarang dalam satu digit, harga pangan masih naik terlalu cepat," kata Menteri Keuangan Jeremy Hunt.

Dalam dokumen prospek terbarunya, mengutip harga energi yang lebih lemah, IMF menyebut perekonomian Inggris diperkirakan tumbuh 0,4% pada 2023. IMF juga mengubah perkiraan kontraksi 0,3% pada April sebelumnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News: Inflasi Inggris di Atas Ekspektasi, Capai 8,7%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular