RI Jadi Impor KRL Bekas Tahun Ini, Tinggal Tunggu Restu Luhut
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara II Kartika Wirjoatmodjo angkat suara soal rencana impor KRL bekas oleh PT Kereta Commuter Indonesia (Persero). Menurut dia, rencana tersebut menunggu persetujuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Ditemui di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu (24/5/2023), Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan kalau Kementerian BUMN sudah memberikan laporan kepada Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Muhammad Yusuf Ateh terkait rencana impor KRL bekas olehKCI.
"Memang setelah kita hitung kondisi di lapangan tidak memungkinkan untuk kita menunggu sampai produksi INKA. Kita sudah usulkan untuk ada penambahan impor 12 trainset," sebutnya.
Menurut Tiko, permasalahan ini akan dibahas bersama Luhut dalam waktu dekat. Secara paralel, Kementerian BUMN juga mulai mengkaji proses pengadaannya bersama BPKP.
"Mungkin kalau kita mulai di bulan ini mungkin 6 bulanan ya. Kita harapkan jadi sebelum akhir tahun atau akhir tahun kita bisa tambah trainset karena ada beberapa ruas yang memang sekarang sangat padat," kata Tiko.
Apakah rencana itu sudah pasti disetujui? Tiko bilang kalau perlu satu kali rapat lagi dengan Luhut. Akan tetapi, Kementerian BUMN sudah memberikan penjelasan kepada BPKP.
"BPKP pada dasarnya setuju selama ada plan antara impor dulu, nanti kemudian kita retrovit yang masih ada, dan kemudian 2025 produksi dari INKA," ujar Tiko.
(miq/wur)