Jokowi Memang Top, Bangun Proyek Bendungan Sampai Puluhan

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
24 May 2023 14:20
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Tamblang dan Penataan Mangrove Tahura Ngurah Rai Bali, 2 Feb 2023. (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden RI)
Foto: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Tamblang dan Penataan Mangrove Tahura Ngurah Rai Bali, 2 Feb 2023. (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus merampungkan pembangunan 61 bendungan sesuai target 2015-2025 di Indonesia. Pembangunan 61 bendungan ini bagian prioritas Presiden Jokowi untuk mendukung target ketahanan pangan dan ketahanan air nasional.

Bendungan multifungsi yang dibangun bertujuan sebagai sumber air irigasi, air baku, potensial sebagai pembangkit listrik, pengendalian banjir, konservasi air, dan pariwisata.

Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Adenan Rasyid mengatakan, sebagai bagian dari target penyelesaian 61 bendungan, pada tahun 2022 telah diselesaikan dan diresmikan 7 bendungan, yakni Bendungan Semantok (Jatim), Ciawi (Jabar), Sukamahi (Jabar), Sadarwarna (Jabar), Beringin Sila (NTB), Kuwil Kawangkoan (Sulut) dan Tamblang (Bali).

"Sehingga total pembangunan bendungan dari tahun 2015 sampai 2022 telah diselesaikan 36 bendungan. Selanjutnya pada periode tahun 2023 - 2025 akan diselesaikan 25 bendungan," kata Adenan dalam pernyataan resminya dikutip Rabu (24/5/2023).

Adanya penyelesaian 36 bendungan tersebut dapat mengairi sawah seluas 245.103 ha atau 4 kali luas wilayah Jakarta yang berpotensi meningkatkan produksi padi menjadi 2 juta ton per tahun dan menyediakan tambahan air baku sebesar 17,19 m3 per detik yang dapat memenuhi kebutuhan bagi 10 juta jiwa penduduk.

Adenan mengatakan, untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian tanaman pangan, Pemerintah melakukan 2 (dua) strategi utama yakni meningkatkan konversi padi ke beras dan meningkatkan indeks pertanaman.

Penyelesaian 61 bendungan sampai dengan tahun 2024, akan meningkatkan indeks pertanaman dari 143% menjadi 200%. Layanan air irigasi akan meningkat dari 231 bendungan eksisting sebesar 10,6% (761 ribu ha) pada tahun 2015 menjadi 19,3% (1,4 juta ha sawah irigasi) pada tahun 2024.

Selain untuk ketahanan air dan pangan, Adenan menambahkan, dari 187 bendungan yang terbangun hingga tahun 2015, 23 bendungan diantaranya dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan total kapasitas 507.264 MW (Mega Watt). Bendungan-bendungan tersebut antara lain Bendungan Batutegi (28 MW); Jatiluhur (150 MW); dan Bili-Bili (20,1 MW).

"Sedangkan untuk 61 bendungan yang dibangun dari 2015 sampai 2024, terdapat 43 bendungan memiliki potensi tenaga listrik dengan total kapasitas 258,16 MW, antara lain Bendungan Way Sekampung (5,40 MW); Jatigede (110 MW) dan Leuwikeris (20 MW)," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Resmikan Bendungan Danu Kerti, APBN Terpakai Rp 820 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular