Subsidi Mobil Listrik, Harga Hyundai-Wuling Jadi Murah

Widya Finola Ifani Putri, CNBC Indonesia
18 May 2023 20:36
Pengunjung memadati Ji Expo Kemayoran dalam pembukaan pameran kendaraan listrik Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) pada (17/5/2023).

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memberikan bantuan subsidi untuk pembelian baru motor dan mobil listrik. Masyarakat bisa mendapatkan potongan hingga Rp 7 juta untuk satu unit motor listrik.

Project Admin Selis, Lina, menjelaskan ada dua seri motor listrik dari Selis yang mendapatkan subsidi pemerintah. Masyakarat hanya perlu membayar Rp 19 juta dari yang sebelumnya Rp 26 juta.

"Kita yang dapat (subsidi) ada dua tipe namanya Agats sama E-Max, untuk yang subsidi cuma yang baterai Litium dari harga Rp 26 juta," ujar Lina dalam Pameran PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS), Kamis (18/5/2023).

Pihak yang menerima subsidi, Kata Lina, memang tidak semua masyarakat. Ada berbagai syarat yang harus dipenuhi.

"Jadi untuk syarat penerima subsidi itu harus penerima KUR. Lalu, dia punya daya listrik rumah 400-900 watt. Jadi nanti kalau ada yang mau ngajuin, itu cuma perlu NIK aja, nanti kita cek di aplikasi," jelasnya.

Sementara itu, motor listrik dari Smoot dibanderol Rp 11,5 juta setelah mendapat subsidi pemerintah. Admin Subsidi Smoot Marina menjelaskan terdapat dua tipe motor yang mendapatkan potongan.

"Kalau tipe zuzu itu OTR Jabodetabek Rp 19,9 juta dan setelah dipotong subsidi itu Rp 12,9 juta. Sedangkan yang tempur itu di harga Rp 18,5 juta menjadi Rp 11,5 juta," ujar Marina.

Hyundai-Wuling Disubsidi Puluhan Juta Rupiah

Selain motor listrik, mobil listrik pun mendapatkan subsidi potongan PPN BM. Berbeda dari subsidi motor listrik, semua masyarakat bisa mendapatkan subsidi mobil listrik.

"Harusnya kan setiap mobil itu ada PPN BM 11% jadi dihilangkan tinggal 1% aja, itu yang sebelum biaya produksinya ya," jelas Marketing Wuling Dani.

Wuling Air EV Long Range mendapatkan subsidi sebesar Rp 26 juta. Dari harga Rp 299,5 juta menjadi Rp 273,5 juta. Sedangkan untuk mobil listrik DFSK Seres E1 dipatok dengan harga Rp 230 juta setelah subsidi.

Tak ketinggalan, mobil listrik dari Hyundai pun juga mendapatkan subsidi PPN BM. Ioniq 5 turun harga menjadi Rp 783 juta.

"Jadi yang mobil listrik ioniqnya itu dapet potongan 10%, dari yang harganya Rp 850 juga jadi Rp 783 juta, untuk semua (masyarakat)," kata Marketing Hyundai Febe.

Ismi, salah satu pengunjung PEVS 2023 mengaku tertarik dengan subsidi yang ditawarkan pemerintah. Menurutnya subsidi yang diberikan cukup besar.

"Pasti tertarik (dengan subsidi) karena lumayan ada yang dari 4-7 juta potongan dari pemerintah, jadi nyari nyari aja potongan dari pemerintah," kata Ismi kepada CNBC Indonesia.

Namun, Ismi menyayangkan syarat yang diberikan cukup merepotkan. Selain itu, model dari motor listrik bersubsidi dinilai kurang menarik.

"Tetapi memang agak sulit sih syaratnya masih agak ribet, kirain hampir semuanya, tetapi cuma beberapa persennya aja, enggak segampang itu tadinya saya kira gampang dapet potongan. Kalau dapet subsidi harus cek KTP dulu, terus modelnya juga kalau yang subsidi agak standar aja, kurang menarik," jelasnya.

Pengunjung lain Trisnadi menyebut subsidi yang diberikan pemerintah memang bertujuan menarik masyarakat. "Mungkin untuk menarik masyarakat untuk bergeser ke motor listrik dengan adanya subsidi yang 7 juta, itu sudah kelihatan arahnya akan kemana," ucapnya.

Pemerintah, kata Trisnadi, tengah mengajak masyarakat untuk berpindah ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Ia pun mengaku antusias untuk berpindah kendaraan.

"Interest dengan motor listrik terutama. Pemerintah sudah merencanakan akan switch dari konvensional ke energi, jadi sudah pasti akan berganti," ujarnya.

Tama yang tengah berkeliling PEVS 2023 juga mengaku tertarik untuk membeli motor ataupun mobil listrik, meskipun harganya dinilai cukup mahal. Namun, banyak manfaat yang bisa ia dapatkan.

"Kita enggak perlu antre buat isi bensin, terus enggak harus panasin motor, dan yang paling penting enggak geter juga. Lebih nyaman dan bebas ganjil genap, itu yang dicari sih," ucap Tama.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular