
Sebelum Pilih Anies, Ganjar, Atau Prabowo, Ini Saran Ahli

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Bayu Krisnamurthi mengatakan, tantangan pengembangan produksi pangan nasional ke depan akan lebih berat. Selain ada tantangan penyempitan lahan pertanian, juga ada tantangan cuaca dan ketidakpastian geopolitik.
Untuk itu, dia mengimbau, warga RI menjadikan politik pangan dan strategi kebijakan pangan ke depan sebagai salah satu syarat dan pertimbangan sebelum memutuskan memilih atau mendukung calon Presiden RI ke depan. Di mana, nama-nama yang saat ini mulai dielu-elukan sebagai Calon Presiden RI untuk Pemilu tahun 2024 nanti adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
Apalagi, kebutuhan pangan Indonesia akan semakin besar, di mana diperkirakan akan ada pertambahan penduduk sekitar 3 juta orang atau lebih setiap tahunnya. Yang harus dipenuhi kebutuhan pangannya, yaitu pangan dengan gizi seimbang.
"Saya senang dengan istilah CNBC 'Your Money Your Vote'. Untuk Your Money saya pikir bisa kita pakai untuk konsumsi, investasi, dan kita bayar pajak artinya pengeluaran negara," katanya dalam Your Money Your Vote CNBC Indonesia, Rabu (17/5/2023).
![]() Krisis Pangan Mengancam Dunia, Nasib RI di Ujung Tanduk (CNBC Indonesia TV) |
"Kita berharap kita semua mulai cerdas dengan pangan, belanja pangan harus dengan pertimbangan gizi. Harus sudah mulai diversifikasi dalam konsumsi karena itu uang kita. Kalau investasi, mari investasi untuk meningkatkan produktivitas pangan di berbagai aspek, di perkotaan di mana-mana semuanya kita usahakan untuk meningkatkan produktivitas pangan," cetusnya.
Sementara, dia menambahkan, dari aspek pajak, masyarakat diharapkan bisa mendorong pemerintah agar betul-betul bisa membantu petani untuk bisa terus semangat dan sejahtera memproduksi pangan. Sebab, petani adalah tulang punggung penyedia pangan.
"Untuk 'Your Vote'-nya, pilih pimpinan yang mendukung pemikiran itu. Yang bisa mencoba mencari strategi dan politik pangan baru sesuatu perkembangan tantangan kita hadapi saat ini," kata Bayu.
Di sisi lain, dia merekomendasikan, pemerintahan ke depan lebih memperkuat kerja sama peran lintas kepentingan untuk memacu produksi pangan nasional. Termasuk, peningkatan kesejahteraan petani.
"Kombinasi peran negara, petani, dan swasta harus dikedepankan. Tidak bisa hanya pemerintah. Nantinya, akan menghasilkan kondisi pangan tak hanya swasembada tapi juga berdaulat, memenuhi kebutuhan gizi masyarakat," kata Wakil Menteri Pertanian periode tahun 2009-2011 itu.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gaya Santuy Jokowi Makan Siang Bareng Anies, Ganjar & Prabowo
