
Jokowi Minta Proyek 'Fantastis' Ini Dilanjutkan Ganjar Cs!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia khususnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Calon Presiden (Capres) RI 2024 untuk tetap melanjutkan program kebanggaan dalam hal ini program hilirisasi, baik hilirisasi pertambangan dan juga lainnya.
Sebagaimana diketahui, program hilirisasi pertambangan mampu meningkatkan nilai tambah ekspor yang begitu fantastis.
Dalam catatan Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai dari hasil hilirisasi yakni hilirisasi nikel melejit signifikan. Pada tahun 2022 kemarin, hasil ekspor melalui hilirisasi nikel tercatat mencapai US$ 33,8 miliar dari yang tahun tahun sebelumnya hanya sekitar US$ 1,1 miliar - US$ 2 miliaran.
Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia sendiri memiliki potensi sumber daya alam yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan. Bukan hanya hasil tambang, negeri ini juga mempunyai produksi sumber daya alam laut, pertanian hingga perkebunan yang melimpah.
Namun sayang, Indonesia selama ini cukup dirugikan karena hanya mengekspor bahan baku mentah. Sehingga tidak ada nilai tambah yang didapatkan bangsa ini.
"Ini kekeliruan yang tidak boleh kita ulang lagi. Pemimpin yang akan datang harus berani mengindustrikan bahan bahan mentah itu. Sehingga hilirisasi harus dilakukan apapun resikonya," kata Jokowi saat mengisi pidato politik Musyawarah Rakyat (Musra) Relawan Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).
Dengan begitu, Jokowi berpesan kepada pemimpin selanjutnya untuk tidak takut melanjutkan kebijakan hilirisasi. Sekalipun kedepan terdapat potensi persoalan yang akan dihadapi Indonesia.
Ia pun menceritakan saat Indonesia digugat Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) terkait larangan ekspor bijih nikel. Meski gugatan tersebut kalah, namun Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk naik banding.
"Kalau digugat ya cari pengacara cari lawyer yang terbaik agar gugatan kita menang tapi tahun terakhir kalah. Kalah pun tidak boleh mundur saya minta naik banding sambil industrinya diselesaikan," kata dia.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lagi, Menteri Jokowi Pasang Badan atas Serangan IMF
