Ngeri! RI Bisa Disalip Nigeria & Pakistan, Wapres Deg-degan

Widya Finola Ifani Putri, CNBC Indonesia
Selasa, 16/05/2023 13:23 WIB
Foto: Suasana hari pertama pembukaan Subway Indonesia di Mal Cilandak Town Square, Jakarta, Jumat (15/10/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia menjadi salah satu negara yang tengah berupaya mempertahankan kemajuan, sebab kondisi ke depan dihadapkan adanya ancaman penyusutan penduduk secara perlahan dan mengalami penuaan. Berbagai strategi dilakukan pemerintah agar ekonomi tak merosot.

"Harus ada perencanaan baru yang disesuaikan jadi tak lagi, tadi prediksinya bisa kalah kita sama Nigeria dan Pakistan pertumbuhannya nanti. Perlu ada keseimbangan juga," Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam Musrenbangnas RKP 2024 dan Peluncuran Proyeksi Penduduk 2020-2050, Selasa (16/5/2023).


Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menuturkan penduduk usia 65 tahun ke atas akan naik dari 6,16% menjadi 14,61%.

"Pertumbuhan penduduk 2020-2050 rata-rata sebesar 0,67% setahun, melambat terus setiap tahun. Proporsi penduduk usia 0-14 tahun turun dari 24,56% pada 2020 menjadi 19,61% pada 2045. Sementara penduduk usia 65 tahun ke atas naik dari 6,16% menjadi 14,61% pada 2045," jelas Suharso pada kesempatan yang sama.

Pun, saat ini, kata Suharso, struktur penduduk mengalami perubahan yang sangat cepat. Tahun 2025, India diperkirakan menjadi negara dengan penduduk terbanyak dengan populasi mencapai 1,45 miliar, menggantikan China yang mengalami pertumbuhan penduduk negatif sejak 2021.

Sementara Indonesia pada 2025, diperkirakan jumlah penduduknya akan mencapai 285,55 juta atau menempati urutan keempat terbesar di dunia dengan jumlah populasi terbanyak.

Namun, pada 2045, posisi Indonesia diperkirakan akan menurun ke peringkat ke-6, disalip oleh Nigeria dan Pakistan. Hal ini tak lain karena pertumbuhan penduduk di tanah air yang diperkirakan terus melambat sejak 2030. Jumlah penduduk Indonesia pada 2045 diperkirakan akan mencapai 324,05 juta jiwa.

"Oleh karena atu lima kebijakan dan strategi perlu diterapkan pemerintah," jelas Suharso.

Kelima kebijakan itu yakni, dengan mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang, dengan menyusun kebijakan keluarga berencana era baru.

Pemerintah juga akan melakukan kebijakan pengendalian kelahiran berencana berdasarkan wilayah dan kelompok sasaran. Juga akan mengembangkan care economy untuk keseimbangan partisipasi kerja perempuan dan laki-laki dengan memastikan sistem pengasuhan anak yang baik.

Pemerintah juga akan menekankan pada persiapan berkeluarga secara sosial dan ekonomi untuk menghasilkan anak yang berkualitas, dan memperkuat strategi komunikasi, informasi, edukasi KB sesuai kondisi wilayah dan kelompok sasaran.

Sehingga nantinya lewat kebijakan yang ditetapkan pemerintah itu, diharapkan dapat mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang, dan dapat menutup kesenjangan ketertinggalan kualitas sumber daya manusia.


(cap/cap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Populasi di Asia Terus Menyusut, Termasuk dari Negeri K-Pop