RI Defisit Dagang dari Laos US$ 29,67 Juta, Kok Bisa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca perdagangan Indonesia dengan Laos April 2023 mengalami defisit sebesar US$ 29,67 juta. Diketahui nilai impor Laos ke Indonesia sebesar US$ 31,82 Juta dengan bahan baku untuk pupuk sebagai komoditas utama.
"Utamanya komoditas nonmigas dimana Indonesia mengimpor bahan baku untuk pupuk, jadi salah satu sumber bahan baku pupuk kita peroleh dari Laos dan nilai impornya sekitar US$ 31,82 Juta. Ini yang terjadi pada Januari-April 2023 nilainya segitu," ucap Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi, dalam rilis BPS, Senin (15/5/2023).
Sementara, nilai ekspor Indonesia ke Laos pada Januari-April 2023 sebesar US$ 2,15 Juta. Komoditas yang diekspor Indonesia ke Laos adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya.
Laos menjadi salah satu dari tiga negara di ASEAN yang mengalami defisit neraca perdagangan dengan Indonesia. Sedangkan, dua negara lainnya yaitu Thailand dengan defisit US$ 1.153,68 juta dan Singapura sebesar US$ 1.155,79 juta.
Dibandingkan tiga negara di atas, neraca perdagangan Indonesia dengan enam negara ASEAN lainnya mengalami surplus. Surplus terbesar yaitu dengan Filipina dengan nilai US$ 3.192,29 juta, dan terkecil dengan Brunei Darussalam senilai US$ 18,65 juta.
Berdasarkan data BPS, Neraca perdagangan Indonesia dengan negara-negara di ASEAN mengalami surplus sebesar US$ 2,82 miliar. Nilai ekspor Indonesia ke ASEAN yaitu US$ 17,62 miliar dengan nilai impor Indonesia ke ASEAN sebesar US$ 14,80 miliar.
(mij/mij)