
Pengusaha Nanya! Presiden 2024 Kayak Jokowi Nggak?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak menampik kabar banyak pihak pengusaha yang menanyakan keraguan calon presiden 2024 bakal melanjutkan program sebelumnya atau tidak. Termasuk cara menangani investasi di Indonesia apakah nantinya akan berbeda.
Hal ini diungkapkan Bahlil usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima rombongan delegasi dari Korea Selatan sebanyak 16 orang, di Istana Kepresidenan, Senin (15/5/2023).
"Kalau ditanya ada keraguan nggak? jujur aja mereka pengusaha-pengusaha ini nanya. Kira-kira Presiden besok masih sama seperti Pak Jokowi nggak? itu nanya. Jujur aja. Bukan pak Jokowi-nya, tapi cara meng-handle investasinya masih sama dengan pak Jokowi gak? karena sekali lagi saya katakan bahwa mengurus investasi ini tidak butuh banyak orang berdialektika, karena investasi ini konkret, gw mau masuk, gw mendapat apa, you kasih apa, Indonesia dapat apa?" kata Bahlil.
Ketika ditanya seperti itu, Bahlil menjawab tenang melihat tingkat kepuasan publik menurut survei LSI, dimana 65% masyarakat setuju untuk melanjutkan program pemerintahan Joko Widodo. Dengan demikian model pemimpin seperti Jokowi masih diperkirakan yang memenangkan proses pemilu 2024 mendatang.
"Siapa orangnya? ya carilah menurut temen-temen publik melihat yang programnya bagus, yang mayoritas publik menginginkan," kata Bahlil.
Menurut Bahlil mengurus investasi wajib meningkatkan tingkat kepercayaan investor seperti yang diminta Presiden Joko Widodo. Caranya konsisten dalam membuat kemudahan berusaha, konsisten menjalankan regulasi, juga konsisten mengawal realisasi di lapangan.
Selain itu ditegaskan pula harapan Presiden dalam salah satu pidatonya terkait figur pemimpin ke depan harus berani. Khususnya berani melanjutkan program yang sudah bagus, juga konsisten menjaga kedaulatan negara.
"Konsisten untuk melanjutkan sudah bagus. yang sudah bagus dilanjutkan. jadi persoalan approach yang dilakukan pemimpin negara kepada para investor dalam kerangka untuk bagaimana menanamkan modalnya untuk meningkatkan ekonomi ini sebuah keharusan," kata Bahlil.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tolak Nego Larangan Ekspor Tembaga, Bahlil Ingatkan Freeport