Internasional

Siapa Kemal Kilicdaroglu, Lawan Kuat Erdogan-Minoritas Turki?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 15/05/2023 11:41 WIB
Foto: Getty Images/Burak Kara

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Kemal Kilicdaroglu santer dibicarakan. Pasalnya pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP) atau oposisi ini tengah melawan petahana Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam Pemilu Turki 2023.

Ia sejauh ini memiliki peluang terbesar untuk menggulingkan Erdogan, orang paling berkuasa di Turki sejak ia mengambil alih kekuasaan 20 tahun lalu. Tak heran jika mantan akuntan tersebut disebut-sebut merupakan masa depan demokrasi negara Turki.

Lalu seperti apa sosok Kilicdaroglu?




Salah satu orang kepercayaan Kilicdaroglu menyebut pria berusia 74 tahun itu memiliki pembawaan yang begitu tenang. Ia juga seorang mantan pegawai negeri yang bersuara lembut dan disebut antitesis dari presiden Turki yang gagah dan berkuasa saat ini.

Kilicdaroglu sebelumnya telah kalah dalam beberapa pemilihan sejak dia mengambil alih Partai Rakyat Republik (CHP) pada 2010, ketika pendahulunya dipaksa keluar karena kasus perselingkuhan, sebagaimana dilaporkan BBC. Meski begitu, Kilicdaroglu adalah politisi yang sangat berpengalaman.

Dia terpilih pada tahun 2002, tahun yang sama ketika Partai AK berkuasa di bawah pimpinan Erdogan. Dia telah selamat dari serangkaian serangan kekerasan, mendapatkan reputasi sebagai salah satu politisi Turki yang paling menjadi sasaran, dan mengenakan rompi anti peluru pada rapat umum terakhirnya menjelang pemungutan suara hari Minggu.

Dalam 13 tahun sebagai pemimpin, dia telah memperluas daya tarik partainya dan merangkul semua warna berbeda di negara ini. Gestur khasnya untuk pemilu adalah gestur berbentuk hati dengan tangannya.

Dia memposting di media sosial serangkaian video dari dapurnya yang sederhana, sering berbicara kepada para pemilih muda tentang isu-isu yang sangat sensitif. Seperti bagaimana menjadi seorang Kurdi atau minoritas Alevi, seperti dirinya.

Dengan nada lembut, dia menjangkau pemilih. Ia mengatakan akan menyatukan semua lapisan masyarakat Turki yang berbeda.

Kelompok minoritas

Lahir pada 17 Desember 1948, Kemal Kilicdaroglu adalah anak keempat dari tujuh bersaudara. Ia dibesarkan oleh seorang ibu rumah tangga dan pegawai negeri di timur kota Tunceli.

Dia berasal dari keluarga Alevi, sekte Islam yang berbeda di Turki dan Siprus, minoritas agama di Turki yang sebagian besar Sunni. Aliran yang bersumber dari syiah yang bercampur sinkretisme Islam dan sufisme.

Di masa muda, ia adalah siswa bintang di banyak sekolah yang dia hadiri. Ia kerap berpindah-pindah, mengikuti pekerjaan ayahnya berkeliling Turki dan kemudian belajar ekonomi di Universitas Ankara.

Dia menghabiskan bertahun-tahun sebagai pegawai negeri di badan keuangan Turki dan memenangkan reputasi untuk memberantas korupsi sebagai direktur Lembaga Jaminan Sosial yang menyeluruh.

Setelah tujuh tahun di parlemen, dia terpilih untuk mencalonkan diri sebagai walikota Istanbul yang paling berkuasa dan bergengsi di Turki.

Meski kalah dalam pemilihan, Kilicdaroglu mendapat pujian atas kampanyenya dan menjadi runner-up yang sangat kredibel untuk CHP dengan 37% suara. Saat pemimpin CHP mengundurkan diri setelah rekaman video rahasia perselingkuhan muncul, Kilicdaroglu makin bersinar.

Setelah terpilih, dalam 13 tahun masa jabatannya, Kilicdaroglu telah memimpin revolusi diam-diam di dalam partai. Dia telah mencoba berdamai dengan para Islamis melalui isyarat seperti menghadiri makan malam Iftar untuk berbuka puasa selama Ramadhan dan telah menghapus kode militeristik lama partai tersebut.

Kini Kilicdaroglu sedang melawan Erdogan untuk menduduki kursi orang nomor satu di Turki. Kantor berita milik negara Anadolu menyebut Erdogan memimpin dengan 49,86% dan Kilicdaroglu dengan 44,38% dari 95% kotak suara dihitung.

Namun oposisi menyebut Kilicdaroglu unggul dengan 47,42% sementara Erdogan memiliki 46,48%. Dalam beberapa jajak pendapat pra pemilu, Kilicdaroglu memenangkan hati kaum muda Turki.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gempa Guncang Turki, Magnitudo 5,8