Luhut Buka Suara, Tagih Janji Rp300 Triliun Langsung ke AS Cs

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
15 May 2023 09:45
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)
Foto: Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menagih janji kepada Amerika Serikat (AS) dan juga negara-negara yang tergabung dalam G7 perihal komitmen pendanaan transisi energi di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, komitmen pendanaan itu tertuang dalam Just Energy Transition Partnership (JETP) yang dicetuskan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Selasa (15/11/2022). Adapun dana tersebut senilai US$ 20 miliar atau setara Rp 294,3 triliun (asumsi kurs Rp 14.718 per US$) yang telah disepakati melalui forum G20.

Luhut menceritakan perjalanan kerjanya ke Washington DC, Amerika Serikat, salah satunya untuk menindaklanjuti JETP oleh AS dan Jepang. Saat itu Luhut menagih janji dana yang dilontarkan oleh AS, namun Luhut tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan.

Justru, dalam cerita Luhut, AS diam saat ditanya dimana uang yang di gadang-gadang untuk Indonesia dalam rangka percepatan transisi energi menjadi energi bersih.

"Waktu saya di Washington sebulan lalu, kita paparin (rencana transisi energi) mereka sudah iya, terus saya bilang, where is the money? Ao ao ngomong doang," papar Luhut dalam acara 'Hilirisasi dan Transisi Energi Menuju Indonesia Emas', Jakarta, dikutip Rabu (10/5/2023).

Tidak takut, Luhut mengungkapkan kepada pihak Amerika Serikat bahwa jangan sampai AS mengatur Indonesia dalam mengambil kebijakan. "Kalau kamu kasih harga loan-nya sama dengan harga commercial loan, forget it, we can do it by our own, kenapa kalian ngatur-ngatur? Dia harus ngerti," tambah Luhut.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana mengungkapkan bahwa dari dana yang dijanjikan kepada Indonesia dalam program JETP belum ada sepeserpun yang diberikan ke Indonesia. "Belum ada," jawab Dadan saat ditanya sudah berapa dana yang diberikan kepada Indonesia dari JETP yang dijanjikan oleh AS, Jakarta, dikutip Senin (15/5/2023).

Dalam kesempatan yang berbeda, Dadan mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih melakukan pembahasan berkaitan dengan program JETP. Pembahasan tersebut berkaitan dengan komitmen pendanaan.

"JETP masih terus dilakukan pembahasan, khususnya terkait komitmen pendanaan. Indonesia menginginkan support yang lebih riil, tidak business as usual, misalkan melalui commercial loan," ungkap Dadan kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (15/3/2023).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Usai Sebut Singapura Brengsek, Luhut Katakan AS Omong Doang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular