G7 di Jepang Bakal Sepakati Pemberian Vaksin Baru, RI Juga?
Jakarta, CNBC Indonesia - Negara-negara kaya yang tergabung dalam Kelompok Tujuh (G7) akan menyepakati pembentukan program baru untuk mendistribusikan vaksin ke negara-negara berkembang pada pertemuan puncak para pemimpin pekan depan.
G7 merupakan kelompok yang terdiri dari negara-negara dengan ekonomi maju, yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).
Selain G7, negara-negara G20 seperti India dan kelompok internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Bank Dunia akan berpartisipasi, menurut laporan surat kabar Yomiuri pada Sabtu (13/5/2023) yang mengutip sumber pemerintah Jepang.
Selama pandemi COVID-19, fasilitas COVAX, yang didukung oleh WHO dan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), mengirimkan hampir 2 miliar dosis vaksin virus corona ke negara-negara berkembang.
Namun, COVAX menghadapi kemunduran dalam memastikan akses yang adil, karena negara-negara kaya memprioritaskan vaksin untuk warganya sementara fasilitas penyimpanan yang tidak memadai di negara-negara miskin menyebabkan penundaan pasokan dan pembuangan jutaan dosis yang hampir kedaluwarsa.
"Program baru ini bertujuan untuk mengumpulkan dana untuk produksi dan pembelian vaksin, serta investasi dalam penyimpanan suhu rendah, serta pelatihan petugas kesehatan untuk mempersiapkan pandemi global berikutnya," kata surat kabar itu, sebagaimana dikutip Reuters.
Namun rincian program vaksin baru akan dibahas pada KTT G20 di India pada bulan September, tambah laporan surat kabar tersebut.
Sebagai ketua pertemuan G7 tahun ini, Jepang berupaya membangun dukungan dari negara-negara berkembang pada isu-isu luas seperti rantai pasokan, ketahanan pangan, dan perubahan iklim untuk melawan pengaruh China dan Rusia.
Pertemuan para menteri keuangan G7 juga menyepakati penawaran bantuan kepada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk membantu meningkatkan peran mereka dalam rantai pasokan produk-produk energi.
(pgr/pgr)