Dibalik Geramnya Luhut ke Singapura, Industri Ini yang Untung

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
11 May 2023 12:15
PLTS Tol Bali-Mandara. (Dok. PTBA)
Foto: PLTS Tol Bali-Mandara. (Dok. PTBA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia dan Singapura telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait Kerja Sama Energi Baru Terbarukan (EBT). Melalui kerja sama tersebut, nantinya Indonesia dapat menjual listrik 'hijau' ke Singapura.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai kesepakatan antara Indonesia dan Singapura soal penjualan listrik akan menguntungkan kedua negara. Bagi Indonesia kesepakatan tersebut akan membuka pasar pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang selama ini tersendat.

Menurut dia kesepakatan ini akan memberikan sinyal permintaan modul surya dan inverter yang mendorong produsen untuk membangun fasilitas produksinya di Indonesia. Dengan demikian, dapat membantu Indonesia membuat lompatan dalam pembangunan industri PLTS Indonesia.

"Di masa depan kehadiran industri sel dan modul surya membuka potensi pengembangan industri metallurgical grade silikon di hulu, dengan demikian bisa mendorong pengembangan teknologi sel surya terintegrasi dari hulu ke hilir," kata Fabby kepada CNBC Indonesia, Kamis (11/5/2023).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan baru-baru ini meluapkan kekesalannya pada Singapura. Bahkan, ia sempat mengumpat negara tetangga Indonesia ini dengan kata 'brengsek'.

Kekesalan Luhut tersebut bukan tanpa sebab. Pasalnya Singapura meminta Indonesia mengekspor listrik bersih dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), namun mereka tidak membangun industri pendukungnya di Indonesia.

Meski demikian, Fabby menilai pernyataan Luhut tersebut sebenarnya terlontar ketika kesepakatan jual-beli listrik bersih antara RI-Singapura pada tahun lalu belum disepakati.

Sementara, pada bulan Maret 2023 lalu, RI-Singapura telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait Kerja Sama Energi Baru Terbarukan (EBT). Melalui kerja sama ini, nantinya Indonesia bisa menjual listrik 'hijau' ke Singapura.

Penandatanganan tersebut telah dilakukan saat Leaders' Retreat di Singapura, oleh Menko Luhut dengan Menteri Senior dan Menteri Koordinator Singapura Keamanan Nasional Teo Chee Hean, Kamis (16/3/2023).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Bakal Panggil PT GNI Terkait Bentrok Maut di Morowali

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular