Sedih! Tabungan Pensiun Karyawan di RI Baru 6% dari PDB
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menilai inklusi keuangan tidak hanya berkutat soal finansial teknologi atau tekfin (fintech) dan jumlah rekening bank.
Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Adi Budiarso mengatakan pengembangan inklusi keuangan juga harus mencakup dana pensiun.
"Coba liat dana pensiun, tabungan kita di dana pensiun baru 6% dari PDB, rata rata kita baru nabung 3%. Padahal standarnya sudah 10-15%, sampai kita usia pensiun sehingga kita bisa dapat 40% sebelum pensiun," tegas Adi, Rabu (10/5/2023).
Menurutnya, hal ini menjadi pekerjaan kita. Saat ini, jumlah pegawai di Indonesia ada 100 jt, itu harus masuk pada BPJS Tenaga Kerja dan Kesehatan. "Sehingga kesejahteraan setelah pensiun terjamin, kalau perlu bertambah," paparnya.
Atas dasar ini, pemerintah menilai reformasi sektor keuangan di Indonesia sangat penting. Adi meyakini kekuatan ekonomi akan ditunjang sektor keuangan yang dalam.
"Sektor keuangan yang dalam juga memeperdalam potensi pasar modal kita bertumbuh, dari sekarang 48% dari GDP, bisa kemungkinan 120% dari GDP," tegasnya.
BKF juga memperkirakan perbankan yang selama ini menguasai sektor keuangan Indonesia, bisa bertumbuh lebih dari bahkan sampai 200% dari PDB.
Dengan demikian, Indonesia berpeluang jadi negara maju dengan ekonominya mencapai US$ 9 triliun pada 2045.
"Ada potensi atau PR besar dengan inklusi keuangan, dana pensiun, asuransi, pasar modal, dan sebagainya. Ini dibarengi literasi yang kuat dibarengi dengan digital sektor," ungkapnya.
(haa/haa)