Internasional

Pilpres Turki di Depan Mata, Ini Sosok Lawan Erdogan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 09/05/2023 16:20 WIB
Foto: Ketua Partai Rakyat Republik (CHP) Turki dan calon Presiden Kemal Kilicdaroglu. (AFP/YASIN AKGUL)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perebutan kursi orang nomor satu di Turki memanas. Calon petahana Presiden Recep Tayyip Erdogan akan bersaing dengan Kemal Kılıçdaroğlu, pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP) atau oposisi dalam pemilihan presiden (Pilpres) pada 14 Mei mendatang.

Mantan akuntan berusia 74 tahun itu juga disebut-sebut merupakan masa depan demokrasi negara Turki.

Kılıçdaroğlu saat ini memimpin tipis dalam jajak pendapat, yang menunjukkan pemungutan suara dapat maju ke putaran kedua di akhir bulan. Meskipun telah kalah dalam beberapa pemilihan sebagai pemimpin CHP, ia telah menjadi wajah dari peluang terkuat oposisi untuk menggeser Erdogan yang popularitasnya merosot di tengah inflasi dan krisis ekonomi.


"Kami akan memenangkan pemilihan. Kami tidak memiliki kekhawatiran tentang ini," katanya, sebagaimana dilaporkan The Guardian, Selasa (9/5/2023).

Kılıçdaroğlu telah berjanji untuk kembali membuat kebijakan ekonomi ortodoks, dan memelopori kembali ke demokrasi parlementer. Dia juga telah berjanji untuk memulihkan independensi peradilan, jauh dari menggunakan peradilan untuk menindak perbedaan pendapat.

Namun, di sisi lain muncul pertengkaran singkat dan sangat terbuka dengan mitra koalisinya tahun ini, yang menuduhnya memaksakan diri pada pencalonan sebagai pengganti alternatif untuk mengalahkan Erdogan.

Selain janji akan demokrasi baru, Kılıçdaroğlu juga mengemukakan kebijakan yang paling vokal, termasuk berjanji untuk mendeportasi jutaan pengungsi Suriah dan Afghanistan yang tinggal di Turki.

Saat ditanya bagaimana dia bermaksud untuk memenuhi janji ini dengan keinginan agar Turki bergabung dengan Uni Eropa, Kılıçdaroğlu mengeklaim bahwa dia dapat meminta dukungan dari Uni Eropa atau bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Kami tidak menganggap ini sebagai rasisme. Ketika kami berkuasa, kami akan duduk dan berbicara dengan pemerintahan yang sah di Suriah dan mencari solusi untuk masalah ini," katanya.

"Kami juga akan menjelaskan alasan untuk mengamankan perbatasan kami sendiri," tambahnya saat ditanya mengenai masalah di Damaskus.

Salah satu tantangan terbesar Kılıçdaroğlu sebagai presiden adalah mewarisi tindakan penyeimbangan hati-hati Erdoğan yang berarti Turki mempertahankan hubungan dengan Moskow dan Kyiv, dan persahabatan dengan presiden Rusia yang hanya dapat diklaim oleh beberapa pemimpin lainnya.

Di Ukraina, tetangga Turki di seberang Laut Hitam, Kılıçdaroğlu lebih tegas. "Kami tahu bahwa Ukraina telah diserbu secara tidak adil," katanya. "Oleh karena itu, kami mendukung mereka dalam hal itu. Kami akan memberikan semua jenis dukungan politik yang dibutuhkan."


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Perang Iran-Israel, Erdogan: Upaya Sabotase Perundingan Nuklir Iran