Wow! RI Butuh Investasi Rp 16 Ribu Triliun Demi Tekan Emisi

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
09 May 2023 12:15
Pekerja beraktifitas di area pembangkit listrik tenaga Gas dan Uap Jawa 2 di (PLTGU) Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Guna memenuhi kebutuhan energi listrik nasional, PLN berupaya meningkatkan penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tanjung Priok (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan kebutuhan investasi untuk mendorong pencapaian target net zero emissions (NZE) atau netral karbon pada 2060 mencapai US$ 1.108 miliar atau Rp 16.352 triliun (asumsi kurs Rp 14.758 per US$).

Kebutuhan investasi tersebut ditujukan untuk pembangunan sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan angka US$ 1.108 miliar tersebut berdasarkan hitungan yang dilakukan bersama International Energy Agency (IEA). Rinciannya yakni untuk pembangunan pembangkit sebesar US$ 944,6 miliar dan pembangunan transmisi sebesar US$ 113,4 miliar.

"Kalau ini bisa dilaksanakan kemarin hitung hitungan dengan teman-teman IEA kira-kira kita hitung kemarin itu investasinya US$ 1.108 miliar kalau dibagi periodenya US$ 28,5 miliar per year," kata dia dalam acara Seminar Hilirisasi dan Transisi Energi dalam rangka mencapai Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Selasa (9/5/2023).

Oleh sebab itu, menurut Rida, saat ini pemerintah tengah membuka pintu selebar-lebarnya agar investor mau berbondong-bondong masuk ke Indonesia. Terutama untuk berinvestasi di sektor pembangkit energi bersih.

Namun, ia juga mengingatkan agar industri komponen untuk pembangkit EBT di dalam negeri juga turut tumbuh. Sehingga tidak bergantung lagi dengan negara lain.

"Ngapain kita bertransisi kalau hanya impor, yang kita inginkan berbasis dari dalam, baik itu energinya dan materialnya, itu yang kita inginkan dan ini kita bareng-bareng untuk bisa mendapatkan teknologi. Solar cell itu kan sekarang didominasi teman-teman China, teknologi Jerman," ujarnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inggris Tambah Pendanaan Rp135 Miliar buat Transisi Energi RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular