Ceramah Jokowi untuk Ketum Parpol, Kok Gak Bahas Utang RI?

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
04 May 2023 17:50
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)
Foto: Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan para ketua umum partai politik koalisi pemerintahan, minus ketua umum Partai Nasdem pada Selasa (2/5/2023) malam di Istana Merdeka, Jakarta.

Keenam ketum parpol yang bertemu dengan Jokowi yakni Ketum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Pelaksana Tugas Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono.

Pertemuan berlangsung sejak pukul 19.00 WIB hingga pukul 21.30 WIB. Pertemuan selama 2,5 jam tersebut, Jokowi sama sekali tidak menyinggung persoalan utang Indonesia. Pembahasan hanya soal pembangunan dan proyeksi ekonomi tanah air ke depan. 

Menteri Pertahanan sekaligus Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan, pada pertemuan itu Jokowi menitip pesan terkait perkembangan ekonomi Indonesia ke depan. Dari pertemuan itu, Prabowo menjelaskan ekonomi Indonesia saat ini sudah berada di posisi ke-16 terbesar di dunia. Ke depan, kata dia, sangat mungkin Indonesia menjadi negara dengan perekonomian keempat terbesar di dunia.

"Sekarang kalau tidak salah GDP (Produk Domestik Bruto/PDB) kita sudah US$ 1,5 triliun, diperkirakan ekonomi kita sudah ke-16 terbesar dan diperkirakan kita sangat mungkin bisa menjadi ekonomi keempat terbesar di dunia kalau kita pandai memanfaatkan keadaan. Jadi, itu titipan beliau kepada kita-kita," ucap Prabowo, dikutip Kamis (4/5/2023).

Menko Perekonomian sekaligus Ketum Parpol Golkar Airlangga Hartarto menambahkan, bahwa pertemuan tersebut adalah silaturahmi dan halal bihalal partai pendukung pemerintah. Pertemuan lebih banyak membahas mengenai perekonomian.

Pertemuan itu, kata Airlangga juga tidak spesifik membahas soal politik, seperti koalisi besar maupun fusi antara Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

"Tadi kita gak bahas spesifik mengenai itu tapi kepada perekonomian ke depan, juga sering disampaikan juga dengan pak presiden terkait tantangan middle income trap. Kita punya pemahaman yang sama, enam partai yang bertemu presiden hari ini," ujar Airlangga.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono juga menyebut, tidak membahas mengenai dinamika jelang pilpres. Seperti diketahui, PPP bersama PDIP telah sepakat mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

"Pembahasan tadi bahwa pesta demokrasi benar-benar harus bisa dinikmati oleh rakyat dan kemudian juga hasilnya itu nanti untuk menyongsong bonus demografi," ujar Mardiono.

Sehingga jelas bahwa, dalam pertemuan itu Jokowi tidak sama sekali menyinggung soal kondisi utang pemerintah saat ini. Padahal utang negara, juga adalah persoalan krusial dalam ekonomi suatu negara. Apalagi di tengah ketidakpastian global saat ini.

Seperti diketahui, berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), utang pemerintah hingga 31 Maret 2023, tembus Rp 7.879,97 triliun atau meningkat Rp 17,39 triliun dari posisi utang pada bulan sebelumnya yang mencapai Rp 7.861,68 triliun.

Adapun rasio utang pemerintah, hingga 31 Maret 2023 mencapai 39,17% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Rasio itu naik jika dibandingkan dengan rasio pada Februari 2-23 yang mencapai 29,09%.

Menilik Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara, batas maksimal rasio utang disebutkan sebesar 60% terhadap PDB.


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Cerita Makan Bareng Prabowo di Bogor: Bahas Politik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular