Ngadu ke Sri Mulyani, Menkeu Korsel Desak RI Atasi Isu Ini

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
04 May 2023 17:15
Menteri Keuangan Korea Selatan Choo Kyung-ho melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. (Tangkapan layar instagram @smindrawati)
Foto: Menteri Keuangan Korea Selatan Choo Kyung-ho melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. (Tangkapan layar instagram @smindrawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Korea Selatan meminta Indonesia untuk melanjutkan upaya mengurai tantangan ekonomi bagi perusahaan Negeri Ginseng yang berinvestasi di Tanah Air.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Korea Selatan Choo Kyung-ho kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam pertemuan di sela-sela The ASEAN+3 Finance Ministers' and Central Bank Governors Meeting (AFMGM), di Incheon, Korea Selatan, 2-4 Mei 2023.

Choo mengungkapkan perusahaan Korea Selatan telah berinvestasi di berbagai sektor di Indonesia, a.l. otomotif, baterai kendaraan listrik dan industri petrokimia.

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah Indonesia untuk terus berupaya mengatasi kemungkinan tantangan ekonomi bagi perusahaan Korea, seperti menurunkan tarif bahan baku.

Adapun, Menkeu Korea Selatan tidak menjelaskan bahan baku industri apa yang dimaksud. Namun, besar kemungkinan bahan baku tersebut adalah bahan baku nikel. Seperti diketahui, harga nikel saat ini berkisar US$ 24.000 - US$ 25.000 per metrik ton kering. Tahun lalu, harga nikel bahkan mencetak rekor US$ 31.000 per metrik ton kering.

Dikutip dari Yonhap, dua negara juga menyepakati perluasan kerja sama sektor hijau dengan memanfaatkan komitmen Economic Development Cooperation Fund Korea Selatan ke Indonesia.

Tahun lalu, Korea Selatan bahkan memutuskan untuk menggandakan batas atas pinjaman dengan suku bunga rendah ke Indonesia menjadi US$1,5 miliar selama periode 2022-2026, dibandingkan dengan sebelumnya US$600 juta yang disisihkan untuk 2016-2021.

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Pertama Menteri Keuangan Bang Ki-sun mengadakan pertemuan terpisah dengan Kepala Otoritas IKN Bambang Susantono.

Secara langsung, Bang meminta Indonesia memberikan perhatian dan dukungan kepada perusahaan Korea Selatan yang ingin berpartisipasi dalam proyek infrastruktur yang dibutuhkan untuk relokasi ibu kota tersebut.

Indonesia berencana untuk menginvestasikan sekitar 40 triliun won (US$29,9 miliar) untuk relokasi tersebut yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2045.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui bahwa dirinya bertemu Menkeu Choo untuk berdiskusi membahas tantangan ekonomi global saat ini, termasuk perkembangan ekonomi Indonesia dan Korea Selatan baru-baru ini.

"Kami sepakat kedua negara dapat bekerja sama dalam kegiatan perdagangan dan investasi bilateral yang lebih kuat untuk mendukung pemulihan ekonomi masing-masing negara," ungkapnya di Instagram @smindrawati, dikutip Kamis (4/5/2023).

Dalam pertemuan itu, dia mengakui dirinya menggali pandangan Korea Selatan terkait ASEAN Chairmanship Indonesia di bidang Financial Cooperation tentang CMIM Margin Options, fasilitas pembiayaan baru Regional Financial Arrangements/RFA, dan AMRO.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Sri Mulyani Anggarkan 'Uang Urunan' RI untuk Proyek KF21

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular