Wajar Ekspornya Disetop! Realisasi Smelter Bauksit Gak Jelas
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah bersikukuh untuk tetap melarang kegiatan ekspor bauksit ke luar negeri mulai Juni 2023. Hal itu merujuk ketentuan dalam Undang-undang No. 3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba).
Jika dilarang ekspor pada Juni 2023 ini, lantas bagaimana realisasi pembangunan smelter bauksit?
Staf Khusus Menteri ESDM, Irwandy Arif menyatakan bahwa dari target 12 smelter bauksit yang dicanangnya, baru terdapat 4 smelter yang sudah terealisasi. Sementara sisanya masih belum jelas.
"Sekarang yang sudah produksi 3 tapi 1 perusahaan itu punya dua line jadi 4 lah. 8 sekarang yang sedang rencana membangun progresnya belum tahu. Masih jauh lah," kata Irwandy, dikutip Rabu (3/5/2023).
"Ya setop bauksit udah pasti Juni ini," ujar Irwandy.
Sebelumnya, kata Irwandy, berdasarkan pengamatan di lapangan, dari 8 proyek smelter yang sedang dalam tahap pembangunan tersebut, rupanya masih berbentuk tanah kosong. Ia pun pesimistis proyek smelter ini akan selesai tepat waktu pada Juni 2023.
"Delapan yang ada laporannya kepada Kementerian ESDM ada 18%, ada yang 50%-an, ini ternyata masih tanah. Ada satu perusahaan yang sudah ada.. Nah jadi kita mengharapkan apakah mereka masih bisa di bulan Juni menyelesaikan smelternya atau enggak, kayaknya sedikit pesimis," kata Irwandy dalam diskusi Peningkatan Kapasitas Media Sektor Minerba, Rabu (8/3/2023).
Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa tidak ada izin ekspor atau relaksasi ekspor untuk komoditas bauksit. Dia mengungkapkan bahwa pelarangan ekspor mineral mentah khususnya bauksit akan tetap dilaksanakan pada Juni 2023 mendatang.
"Nggak (tidak ada relaksasi) Tetap Juni, harus dibedain. Karena yang namanya copper (tembaga) smelter ini kan progresnya sudah 61% di akhir bulan ini," tegas Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/4/2023).
Adapun arifin mengungkapkan bahwa sampai saat ini pembangunan smelter saat ini yang ditargetkan sebanyak 8 smelter, nyatanya masih berbentuk tanah alias belum terbangun apa-apa.
"Tapi kan bauksit ini (masih bentuk) lapangan bola, lapangan bola saja juga nggak ada rumput," beber Arifin.
(pgr/pgr)