Bocoran dari Jokowi, Prabowo Sebut PDB RI US$1,5 T, Beneran?

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
03 May 2023 14:19
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mendampingi agenda Kunjungan Kerja Presiden RI Joko Widodo dalam acara Istighosah dan Doa Bersama Rabithat Melayu Banjar di Tabalong, Kalimantan Selatan, Jumat (17/03/2023). (Dok. Tim Media Prabowo Subianto)
Foto: Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mendampingi agenda Kunjungan Kerja Presiden RI Joko Widodo dalam acara Istighosah dan Doa Bersama Rabithat Melayu Banjar di Tabalong, Kalimantan Selatan, Jumat (17/03/2023). (Dok. Tim Media Prabowo Subianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan yang juga sekaligus Calon Presiden RI 2024-2028 Prabowo Subianto menceritakan hasil pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin malam. Salah satu topik yang dibicarakan adalah mengenai potensi Indonesia untuk menjadi negara maju.

Prabowo mengatakan, bagaimana Jokowi menceritakan bahwa Indonesia berpeluang besar untuk menjadi negara maju. Sekarang saja, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia ditaksir sudah mencapai US$ 1,5 triliun.

"Beliau menyampaikan perkembangan terakhir bidang ekonomi, ramalan semua negara besar, ramalan World Bank, IMF, semua mengatakan Indonesia benar-bear punya potensi untuk menjadi negara maju," jelas Prabowo kepada awak media di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam.

"Bisa sekarang kalau tidak salah GDP kita sudha US$1,5 triliun, diperkirakan sekarang ekonomi kita sudah ke-16 besar dan diperkirakan kita sangat mungkin menjadi ekonomi keempat terbesar di dunia, kalau kita pandai memanfaatkan keadaan," kata Prabowo lagi.

Jika dirupiahkan maka US$ 1 triliun setara dengan Rp 22.500 triliun (kurs Rp 15.000/US$). Angka yang cukup besar untuk ekonomi suatu negara. Adapun target pemerintah ingin nilai PDB Indonesia menyentuh Rp 21.000 triliun pada 2023.

Mengenai target PDB RI 2023 yang mencapai Rp 21.000 triliun pertama kali diungkapkan oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara kepada CNBC Indonesia pada awal tahun 2023.

Suahasil mengatakan, nilai PDB pada 2023 itu akan dicapai dengan upaya pemerintah mendorong geliat aktivitas ekonomi dan bisnis di Tanah Air melalui belanja negara sebesar Rp 3.061,2 triliun. Angka belanja itu sedikit lebih rendah dari realisasi belanja pada 2022 Rp 3.09,8 triliun.

"Di fiskal kita terus dorong dunia usaha supaya Rp 3.000 triliun belanja negara, tahun 2022 sudah Rp 3.000 triliun, 2023 juga sekitar Rp 3.000 triliun itu akan kita gunakan secara efisien menghasilkan PDB yang kita harapkan mencapai Rp 21.000 triliun," ucap Suahasil dalam program Squawk Box CNBC Indonesia, Jumat (13/1/2023).

Sementara itu, Presiden Jokowi saat membuka acara Mandiri Investment pada Februari 2023 optimistis, pada usia emas Republik Indonesia atau ke-100 tahun pada 2045, bangsa ini sudah menjadi negara maju.

"Kita harapkan di 2045 PDB kita di angka perkiraan saya US$ 9 triliun sampai US$ 11 triliun. Dan income per capita kita berada di angka US$ 21.000 hingga US$ 29.000. Jadi negara maju kita," jelas Jokowi.

Rasa optimis itu, kata Jokowi asalkan Indonesia bisa terus konsisten melakukan hilirisasi berbagai komoditas sumber daya alam. Karena lewat hilirisasi Indonesia bisa mendapatkan banyak keuntungan atau cuan.
Jokowi menegaskan, hilirisasi dan konsistensi adalah kunci untuk mencapai Indonesia menjadi negara maju pada 2045.


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo: RI Tak Bisa Teruskan Sistem Neolib, Sudah Tak Laku!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular