Harga BBM Setara Pertamax di Mei Turun? Ini Kemungkinannya

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
28 April 2023 11:37
Sejumlah kendaraan antre untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di SPBU kawasan Jakarta, Rabu (1/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Sejumlah kendaraan antre untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di SPBU kawasan Jakarta, Rabu (1/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan usaha penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) biasanya melakukan penyesuaian harga, khususnya untuk produk BBM non subsidi, setiap tanggal 1 di setiap bulannya.

Lantas, bagaimana dengan proyeksi harga BBM pada 1 Mei 2023 mendatang? Apakah kemungkinan ada penurunan harga BBM non subsidi seperti yang dilakukan pada 1 April lalu?

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abra Talattov memperkirakan ada kemungkinan harga BBM non subsidi, termasuk jenis Pertamax (RON 92) yang dijual PT Pertamina (Persero), mengalami penurunan harga pada periode Mei 2023.

Dia beralasan, dua indikator penentu harga BBM, yakni harga minyak mentah dan kurs menunjukkan potensi bisa dilakukannya penurunan harga BBM setara Pertamax pada 1 Mei 2023 mendatang.

Dia menyebut, harga minyak kini relatif turun menjadi US$ 74,5 per barel dibandingkan Maret 2023. Begitu juga dengan tren penguatan kurs yang kini bahkan telah kembali ke bawah Rp 15.000.

Berdasarkan Tim Riset CNBC Indonesia, nilai tukar rupiah kembali menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Jumat (28/4/2023). Mata Uang Garuda bahkan menyetuh rekor terkuat 2023.

Begitu perdagangan dibuka rupiah langsung melesat 0,34% ke Rp 14.650 per US$. Penguatan bertambah menjadi 0,41% ke Rp 14.640 per US$ pada pukul 9:04 WIB. Level tersebut merupakan rekor terkuat tahun ini, yang sebelumnya dicapai 14 April lalu.

Selain itu, Rp 14.640 per US$ merupakan level tekuat sejak 10 Juni 2022.

"Secara hitung-hitungan masih memang mungkin Pertamina melakukan penurunan harga Pertamax karena harga ICP sudah mengalami penurunan konsisten dari Maret ke April jadi US$ 74,5 per barel," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (28/04/2023).

Meski dia belum bisa memperkirakan berapa besar potensi penurunannya, namun menurutnya dengan melihat tren harga minyak menurun dan kurs menguat, seharusnya ada peluang harga BBM Pertamax pada Mei mendatang juga ikut turun.

"Secara normatif saya bisa katakan ada peluang bagi penurunan harga Pertamax, tadi secara dua bulan berturut-turut harga ICP mengalami penurunan," ucapnya.

Keputusan Menteri ESDM Nomor 19 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak menjelaskan formula harga menggunakan rata-rata harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS) dengan satuan USD/barel periode tanggal 25 pada 2 bulan sebelumnya sampai dengan tanggal 24, 1 bulan sebelumnya untuk penetapan bulan berjalan.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) resmi menyesuaikan harga BBM jenis Non Subsidi-nya di seluruh SPBU per 1 April 2023.

Pertamina resmi menurunkan harga BBM non subsidi untuk jenis Pertamax Turbo, Dexlite maupun Pertamina Dex.

Harga BBM Pertamax Turbo di DKI Jakarta pada 1 April turun menjadi Rp 15.000 per liter dari sebelumnya Rp 15.100 per liter pada Maret 2023.

Adapun untuk harga Dexlite menjadi Rp 14.250 per liter, turun dari sebelumnya Rp 14.950 per liter. Pertamina Dex juga turun menjadi Rp 15.400 per liter dari yang sebelumnya Rp 15.850 per liter.

Sementara itu, harga BBM jenis RON 92 atau Pertamax tidak mengalami perubahan atau tetap berlaku dengan harga Rp 13.300 per liter.

Begitu juga dengan harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar subsidi masih dibanderol tetap masing-masing sebesar Rp 10.000 dan Rp 6.800 per liter.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga BBM Non Subsidi Sudah Turun, Kapan Pertalite Nyusul?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular