Foto Internasional

Diterpa Badai Skandal, Donald Trump 'Cuek' Kampanye Capres

Getty Images, CNBC Indonesia
Jumat, 28/04/2023 11:55 WIB

Di tengah sejumlah skandal yang silih berganti, Donald Trump terus melakukan safari politik ke sejumlah daerah di Amerika Serikat (AS).

1/7 Mantan Presiden Donald Trump menyapa para pendukung pada rapat umum kampanye pada 27 April 2023 di Manchester, New Hampshire. Trump, yang saat ini berurusan dengan semakin banyak kasus hukum terhadapnya, adalah calon presiden dari Partai Republik. (Spencer Platt/Getty Images)

Di tengah sejumlah skandal yang silih berganti, Donald Trump terus melakukan safari politik ke sejumlah daerah di Amerika Serikat (AS) terkait pencalonan dirinya kembali sebagai presiden AS 2024 dari Partai Republik. (Spencer Platt/Getty Images)

2/7 Mantan Presiden Donald Trump menyapa para pendukung pada rapat umum kampanye pada 27 April 2023 di Manchester, New Hampshire. Trump, yang saat ini berurusan dengan semakin banyak kasus hukum terhadapnya, adalah calon presiden dari Partai Republik. (Spencer Platt/Getty Images)

Trump mengatakan pada Kamis (27/4/2023) bahwa jika dia memenangkan pemilihan presiden 2024, dia akan memerintahkan Departemen Kehakiman untuk menyelidiki jaksa wilayah dan negara bagian "radikal" yang dia tuduh, tanpa bukti, menargetkan kaum konservatif. (Spencer Platt/Getty Images)

3/7 Mantan Presiden Donald Trump menyapa para pendukung pada rapat umum kampanye pada 27 April 2023 di Manchester, New Hampshire. Trump, yang saat ini berurusan dengan semakin banyak kasus hukum terhadapnya, adalah calon presiden dari Partai Republik. (Spencer Platt/Getty Images)

Dalam pidato kampanyenya, mantan presiden, yang menghadapi berbagai penyelidikan kriminal, mengatakan para jaksa "menganiaya kaum konservatif" dan menyinggung posisi kebijakan dan keluhan pribadinya saat dia menggambarkan dirinya sebagai korban dari apa yang disebut Deep State. (Spencer Platt/Getty Images)

4/7 Mantan Presiden Donald Trump menyapa para pendukung pada rapat umum kampanye pada 27 April 2023 di Manchester, New Hampshire. Trump, yang saat ini berurusan dengan semakin banyak kasus hukum terhadapnya, adalah calon presiden dari Partai Republik. (Spencer Platt/Getty Images)

"Pada hari pertama pemerintahan baru saya, saya akan mengarahkan DOJ untuk menyelidiki setiap jaksa wilayah radikal dan jaksa agung di Amerika atas penegakan hukum mereka yang ilegal, rasis ...," kata Trump kepada lebih dari 1.000 pendukung di Manchester, New Hampshire. (Spencer Platt/Getty Images)

5/7 Mantan Presiden Donald Trump menyapa para pendukung pada rapat umum kampanye pada 27 April 2023 di Manchester, New Hampshire. Trump, yang saat ini berurusan dengan semakin banyak kasus hukum terhadapnya, adalah calon presiden dari Partai Republik. (Spencer Platt/Getty Images)

Para pendukung mantan Presiden Donald Trump bersorak-sorak saat mengumumkan saat Trump akan tetap mencalonkan dirinya kembali sebagai Presiden AS 2024 mendatang. (Spencer Platt/Getty Images)

6/7 Mantan Presiden Donald Trump menyapa para pendukung pada rapat umum kampanye pada 27 April 2023 di Manchester, New Hampshire. Trump, yang saat ini berurusan dengan semakin banyak kasus hukum terhadapnya, adalah calon presiden dari Partai Republik. (Spencer Platt/Getty Images)

Trump menghadapi setidaknya empat penyelidikan kriminal termasuk penyelidikan federal atas dugaan perannya dalam serangan 6 Januari 2021 di Capitol AS oleh para pendukungnya dan dakwaan New York baru-baru ini terkait pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang porno. Trump membantah melakukan kesalahan dan menyebut penyelidikan itu bermotivasi politik. (JOSEPH PREZIOSO/AFP via Getty Images)

7/7 Mantan Presiden Donald Trump menyapa para pendukung pada rapat umum kampanye pada 27 April 2023 di Manchester, New Hampshire. Trump, yang saat ini berurusan dengan semakin banyak kasus hukum terhadapnya, adalah calon presiden dari Partai Republik. (Spencer Platt/Getty Images)

Seruan untuk penyelidikan federal terhadap jaksa sesuai dengan apa yang digambarkan oleh para kritikus sebagai retorika Trump yang makin otoriter di jalur kampanye. Pada Kamis, dia mengulangi rencana untuk membentuk "komisi kebenaran dan rekonsiliasi" sebagai bagian dari pembersihan birokrasi federal. (Adam Glanzman/Bloomberg via Getty Images)