
Selangkah Lagi, Pertamina Gantikan Shell di Blok Gas Raksasa

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan PT Pertamina (Persero) akan segera menyerahkan proposal untuk masuk ke proyek minyak dan gas (migas) raksasa di Indonesia yakni Lapangan Abadi, Blok Masela di Maluku.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan bahwa saat ini proses masih berlangsung bagi Pertamina untuk masuk dalam Proyek Migas Masela. Dwi mengungkapkan pada minggu ketiga bulan April 2023 ini diharapkan Pertamina mengajukan submission offering.
"Masela sekarang proses, April ini diharapkan di minggu ketiga, submission offering dari Pertamina," jelas Dwi dalam Konferensi Pers, Jakarta, dikutip Kamis (27/4/2023).
Dia mengatakan pihaknya belum bisa memastikan siapa partner yang akan digandeng dalam mengambil alih 35% participating interest (PI) alias hak partisipasi Blok Masela dari Shell. Yang terang pihaknya terus berkomunikasi dengan pihak Shell perihal proses pengalihan PI dari Shell ke Pertamina.
"Kita terus komunikasi dengan Shell agar bisa segera menyelesaikan proses alih PI. Inpex juga sudah mengajukan review POD dengan adanya masuk CCS jadi bagian dari proyek ini," tambah Dwi.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa Pertamina bersama salah satu perusahaan minyak dan gas (migas) asal Malaysia yakni Petronas akan masuk pada proyek Blok Masela secara bersamaan.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan bahwa saat ini proses binding offer oleh Pertamina sudah selesai. Setelah itu dilanjutkan pada proses non binding offer yang mana Pertamina akan bekerja sama dengan Petronas.
"Kan sudah selesai binding offer, nanti melanjut ke non binding offer. Nah yang Pertamina itu sedang bekerja sama dengan Petronas saat ini," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, dikutip Rabu (5/4/2023).
Dia mengatakan Pertamina bersama dengan Petronas akan mengambil 35% participating interest alias hak partisipasi Blok Masela dari Shell. "Mereka bareng, untuk ambil 35%. Sekarang sudah ada kesepakatan juga," tambahnya.
Adapun dia menegaskan, sampai saat ini baru ada dua perusahaan yang akan masuk dalam proyek jumbo Maluku tersebut. "Baru Petronas dan Pertamina, 2 perusahaan itu," tandasnya.
Memang, sebelumnya Menteri ESDM, Arifin Tasrif. Arifin menyebutkan bahwa walaupun saat ini Pertamina sudah masuk pada tahap due diligence, ternyata ada beberapa perusahaan lain yang juga tertarik untuk menjadi investor di Blok Masela.
"Mereka (Inpex) nunggu, sekarang sedang dilakukan due diligence, artinya oleh Pertamina. Kalau angkanya pas, mudah-mudahan April, Pertamina ambil decision. Tapi selain Pertamina ada lagi beberapa (perusahaan) yang kepingin sekarang," beber Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, dikutip Jumat (24/3/2023).
Sayangnya, Arifin belum mau mengungkapkan investor mana yang tertarik untuk berinvestasi di Blok Masela. Namun yang pasti, Arifin menyebutkan perusahaan yang berminat itu disinyalir sangat besar. "Pokoknya ada lagi (perusahaan yang berminat), ada yang lebih gede," tambah Arifin.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Blok Masela Gak Kunjung Kelar, Bos SKK Migas: Namanya Proyek Abadi