Media Israel Tuding RI Bukan Negara Modern, Malaysia Juga
Jakarta, CNBC Indonesia - Piala Dunia U-20 yang seharusnya diadakan di Indonesia batal. Argentina kini resmi menjadi tuan rumah.
Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir memberi indikasi bahwa alasan FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 karena faktor intervensi (penolakan timnas Israel U-20) dan faktor keamanan. Seperti diketahui, beberapa pemimpin daerah menolak timnas Israel bertanding di Indonesia.
Israel menjadi satu dari hanya 24 negara yang lolos ke turnamen, pertama kali Israel melakukannya.
Penolakan tersebut sebelumnya mendapat sorotan media nasional dan internasional, termasuk dari Israel. Dalam salah satu kolom di The Jerusalem Post bahkan menyebut Indonesia bukan negara modern.
"Indonesia bukanlah bangsa yang modern dan berwawasan ke depan, melainkan sebagai negara terbelakang yang masih dibutakan oleh prasangka anti-Israel," bunyi kutipan artikel di The Jerusalem Post pada 3 April 2023.
Artikel tersebut juga menyamakan Indonesia dengan Malaysia. Tetangga dekat RI tersebut juga kehilangan hak sebagai tuan rumah Turnamen Squash Beregu Pria Dunia 2021 dan Kejuaraan Renang Paralimpiade Dunia 2019 karena penolakannya untuk mengizinkan partisipasi Israel.
Turnamen Squash seharusnya berlangsung pada 7 Desember 2021 di Malaysia, dengan 26 tim yang ikut serta termasuk Israel. Namun, Malaysia yang menolak memberikan visa kepada Israel membuat turnamen tersebut dibatalkan pada akhir November 2021.
Sebagaimana dilansir Aljazeera, Federasi Squash Dunia (WSF) dan Badan Squash Malaysia kala itu mengatakan turnamen dibatalkan karena beberapa negara tidak dapat bertanding akibat kurangnya konfirmasi penerbitan visa.
Berbeda dengan Indonesia dan Malaysia, Singapura justru mendapat pujian dari The Jerusalem Post setelah membuka kedutaan besar di Tel Aviv.
Singapura dan Israel sudah memiliki hubungan diplomatik dengan dalam lebih dari setengah abad. Baru pada Maret 2023 lalu, Singapura mengumumkan membuka kedutaan besarnya di Tel Aviv.
"Kedutaan besar akan berfungsi sebagai titik fokus dan mendukung perusahaan Singapura yang ingin memperluas kerja sama mereka dengan calon mitra di Israel," tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri Singapura yang dikutip The Diplomat, Maret 2022 lalu.
The Diplomat juga menulis jauh sebelum kedua negara memiliki hubungan diplomatik pada 1969, Israel dan Singapura sudah menjalin kemitraan militer secara rahasia.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
(pap/pap)