Ngeri! Sri Mulyani Sebut Dunia Masih Dihantui 'Momok Seram'
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, perekonomian dunia masih akan dihantui oleh 'momok seram' yakni inflasi yang tinggi dalam waktu yang lama. Hal ini disampaikan Sri Mulyani berdasarkan proyeksi International Monetary Fund (IMF).
Sri Mulyani menjelaskan, berdasarkan proyeksi IMF inflasi negara berkembang tahun ini akan mencapai 8,6% dan negara maju akan mencapai 4,7%. Secara keseluruhan, inflasi global akan mencapai 7%, namun akan menurun di tahun depan.
"Tapi, levelnya secara historis masih tinggi, ini artinya inflasi masih akan tinggi dalam jangka panjang, higher for longer, diikuti suku bunga yang tinggi dan agak panjang," ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (17/4/2023).
Persoalan inflasi tersebut, kata Sri Mulyani menjadi persoalan yang sering dibahas dalam pertemuan IMF-World Spring Meetings 2023 di Amerika Serikat. Inflasi yang tinggi, yang pada akhirnya dapat melemahkan perekonomian dunia.
Perlambatan ekonomi di negara maju, kata Sri Mulyani akan berdampak kepada negara-negara berkembang, seperti Indonesia yang mengandalkan pada aktivitas eskpornya.
"Reopening belum mampu memulihkan ekonomi, ini mengkonfirmasi pertumbuhan masih lemah dan mempengaruhi ekspor dan impor," jelas Sri Mulyani.
"Prospek ekonomi global masih akan dipengaruhi kondisi inflasi dan suku bunga yang tinggi sekali," tuturnya lagi.
Kendati demikian, Indonesia menurut IMF termasuk negara yang masih terjaga ekonominya, dengan pertumbuhan 5% di tahun 2023. Adapun tingkat inflasi Indonesia pada Maret 2023 mencapai 4,97% (year on year/yoy).
"Inflasi di negara lain masih sangat struggle, banyak yang di atas 5% atau Argentina, Turki yang semuanya level tinggi, Argentina di atas 100% dan Turki di atas 50%," jelas Sri Mulyani.
(cap/cap)