
Duh! Sri Mulyani Bawa Kabar Buruk dari AS, Dunia Genting?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan informasi ekonomi dunia terkini, setelah kepulangannya dari agenda IMF-World Spring Meetings 2023 di Amerika Serikat.
"Konfirmasi pandangan dan observasi policy maker menteri keuangan dan gubernur bank sentral dalam menyikapi perkembangan terkini," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (17/4/2023).
"Tahun 2023 adalah tahun yang berat, pelemahan ekonomi akan terjadi di negara maju dan mengalami kenaikan suku bunga akibat inflasi yang melemahkan perekonomian mereka," kata Sri Mulyani lagi.
Hal tersebut, kata Sri Mulyani dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur global yang mencapai 49,6 yang artinya masuk dalam zona kontraksi. "Hampir kita lihat arah PMI adalah melemah ke bawah," ujarnya.
China PMI Manufakturnya mencapai 50, Amerika Serikat 49,2 dan Eropa 47,3 yang masuk dalam zona kontraktif.
Sementara aktivitas manufaktur di negara-negara Asia hampir 60% negara G20 dan ASEAN 6 masih kontraktif. Sementara itu India dan Indonesia masih ekspansif.
"Di atas 50, Indonesia 51,9 dan India 56,4. Vietnam pemukulan dari PMI akibat pelemahan negara tujuan ekspor. PMI di Vietnam 47,7 dan Malaysia hanya 48,8," jelas Sri Mulyani.
(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IMF Ramal Ekonomi Global Tumbuh 2,9% di 2023, Ini Penopangnya
