
Fenomena Aneh! Tanah Abang Ramai, Pedagang Ngeluh Omzet Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Seperti sudah menjadi rutinitas tahunan, Pasar Tanah Abang selalu dipadati pengunjung saat menjelang Lebaran hari raya Idul Fitri. Hal itu tak terlepas dari minat membeli masyarakat yang tinggi, khususnya umat muslim untuk membeli pakaian baru dalam menyambut hari besar keagamaan tersebut.
Namun tak disangka, meskipun terjadi peningkatan pengunjung jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, para pedagang justru mengeluhkan omzet menjelang Lebaran tahun ini jauh lebih kecil dibandingkan tahun 2022 lalu.
Pedagang baju muslim di Blok A Pasar Tanah Abang, Eva mengatakan tingkat pengunjung tahun ini mengalami peningkatan sekitar 10%, namun untuk omzet atau pemasukan tahun ini jauh lebih sepi dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kalau dibandingin dari tahun kemarin ada lah ini lebih ramai. Mulai ada sedikit peningkatan (pengunjung) sekitar 10%, cuma ya nggak kayak dulu tahun-tahun sebelum Corona. Tapi kalau omzet malah ramaian tahun lalu," ujar Eva saat ditemui CNBC Indonesia di lokasi, Kamis (13/4/2023).
Alasan omzet yang turun, menurut Eva, karena pembeli dari luar daerah Jabodetabek yang mengalami penurunan. Saat ini pengunjung yang datang ke Pasar Tanah Abang didominasi oleh pengunjung yang berasal dari wilayah Jabodetabek.
![]() Pasar tanah abang. (CNBC Indonesia/Martya Rizki) |
"Kalau tahun lalu masih banyak orang dari daerah, sekarang orang daerah kurang, banyakan dari Jabodetabek saja. Kan kalau orang Jabodetabek dia belinya gak banyak kan, paling beli cuman buat pakai (bukan untuk dijual kembali)," terangnya.
Hal senada juga disampaikan pedagang pakaian muslim lainnya di Blok A Pasar Tanah Abang, Luki mengatakan tahun ini dia sudah mempersiapkan stok yang lebih banyak dari tahun sebelumnya, berharap pembelian mengalami peningkatan, namun kondisinya justru sebaliknya.
"Tahun kemarin sampai kosong dagangan saya, kalau sekarang sudah nyetok banyak buat antisipasi kan, tapi dagangan masih banyak saja, sepi (pengunjung). Jelas dari sisi omzet ya lebih ramai tahun kemarin," tutur Luki.
Dia mengatakan, jika tahun kemarin dirinya sibuk melayani pembeli dari luar daerah, tahun ini justru ia merasa sangat senggang.
"Tahun kemarin mah sibuk packing layani orang dari daerah. Tahun ini ya kayak gini, siang-siang begini saya malah santai saja," lanjut Luki.
Hal serupa juga terjadi pada pedagang pakaian muslim di Blok B Pasar Tanah Abang, Harefah, dia mengatakan pengunjung yang datang di tahun ini jika dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19 sangat jauh lebih sepi, tetapi jika dibandingkan dengan tahun lalu saat PPKM masih diberlakukan, volume pengunjung tahun ini lebih ramai. Namun, omset tahun ini jauh lebih sepi dari tahun sebelumnya.
"Kalau biasanya omset dulu itu bisa sampai 50% lebih besar dari sekarang. Dulu sehari bisa dapat sampai Rp 40 jutaan, sekarang paling mentok cuman Rp 20 juta per hari," ungkap Harefah.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengunjung Tanah Abang Ramai Sih Tapi Irit Belanja Baju Baru