Pegang Kartu Truf, RI Tak Takut Dikucilkan AS!

pgr, CNBC Indonesia
13 April 2023 17:20
Bulan purnama akibat gerhana bulan dibingkai oleh Bendera AS yang tertiup angin di National Mall di Washington, Selasa, 8 November 2022. (AP Photo/J. David Ake)
Foto: Bulan purnama akibat gerhana bulan dibingkai oleh Bendera AS yang tertiup angin di National Mall di Washington, Selasa, 8 November 2022. (AP Photo/J. David Ake)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) dikabarkan tidak memasukkan nikel asal Indonesia sebagai mineral yang mendapatkan kredit pajak hijau. Hal itu seiring dengan dibuatnya undang-undang kredit pajak Inflation Reduction Rate (IRA).

Melalui IRA ini, AS diketahui bakal memberikan kredit pajak atas pembelian mobil listrik. Undang-undang ini mencakup US$ 370 miliar dalam bentuk subsidi untuk teknologi energi bersih.

Tapi, insentif ini dikhawatirkan tidak berlaku untuk mobil listrik dengan baterai yang mengandung komponen nikel dari Indonesia. Alasannya, Indonesia belum memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan AS. Namun begitu, hal tersebut tidak membuat Indonesia ketar-ketir. Pasalnya, Indonesia telah memegang "kunci" utamanya.

Lantas, apa 'kartu truf' yang dipegang Indonesia itu?

Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Krishna Hasibuan mengatakan isu "pengucilan" nikel RI oleh AS ini bukan merupakan suatu hambatan yang membuat Indonesia gagal menjadi "raja" baterai kendaraan listrik dunia.

Bara beralasan, sebagai kunciannya Indonesia merupakan negara penghasil nikel terbesar di dunia. Bahkan, dia menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pemilik cadangan nikel terbesar no.1 di dunia.

"Kita sudah dominan (nikel), karena 30% dari reserves nikel dunia itu ada di Indonesia. Kita nomor satu cadangan nikel dunia dan tidak bisa tergantikan," jelasnya kepada CNBC Indonesia dalam program 'Mining Zone', dikutip Rabu (12/4/2023).

Berdasarkan data USGS pada Januari 2020 dan Badan Geologi 2019, mengutip dari Booklet Nikel yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020, jumlah cadangan nikel RI tercatat mencapai 72 juta ton nikel (termasuk nikel limonite/ kadar rendah). Jumlah ini mencapai 52% dari total cadangan nikel dunia sebesar 139.419.000 ton nikel.

Oleh karena itu, Bara menyebutkan bahwa Indonesia memiliki apa yang tidak dimiliki negara lain, termasuk AS. "Kita punya keuntungan dalam menghadapi negara mana pun, termasuk AS," tambahnya.

Dia juga mengatakan, salah satu yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia agar tetap menembus perdagangan ke AS adalah melalui forum-forum perdagangan.

"Tapi itu kalaupun nikel Indonesia nggak masuk (AS), bukan merupakan suatu end of the world, karena kita juga bisa melakukan perundingan dengan Amerika melalui forum-forum lain. Karena disini kita belum punya agreement khusus dengan Amerika," ungkapnya.

Dia mengatakan, Indonesia bukan satu-satunya negara yang dikecualikan dalam IRA. Menurutnya, masih banyak negara lain yang juga belum memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan AS. Negara-negara ini menggunakan forum bernama Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) untuk akses bernegosiasi dengan AS.

"Misal di Amerika, kita punya mempunyai semacam TIFA. Itu suatu forum yang diskusikan negara Amerika untuk bisa diberikan semacam insentif perlakuan khusus, sehingga barang-barang mereka bisa masuk ke Amerika dengan tarif rendah maupun tarif yang nol sekalipun," tambahnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, Indonesia juga bisa bernegosiasi melalui forum lain seperti IPEF atau Indo-Pacific Economic Framework. Dalam forum tersebut, Indonesia memiliki akses pasar menuju AS.

"Juga ada namanya Indo-Pacific Economic Framework, IPEF ya, yang sudah berlangsung waktu pertemuan di Bali. Indonesia sudah mengajukan semacam permintaan agar dalam IPEF itu diberikan yang dinamakan market access, akses pasar terhadap Amerika. Itu negara-negara yang tergabung dalam negara IPEF itu," tandasnya.

Oleh karena itu, Bara menilai Indonesia yang masih "dikucilkan" dari AS ini bukanlah perlakuan diskriminatif AS, khususnya terhadap nikel Indonesia. Melainkan, ini memang berlaku secara umum, termasuk negara-negara lain yang belum memiliki perjanjian perdagangan dengan AS.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap Jelas! Ternyata Ini Biang Kerok RI Dikucilkan AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular