
Ternyata, Gegara Daging Kerbau Impor, Bulog Pernah Kena Tipu

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) membantah tudingan yang menyebut adanya monopoli distribusi daging kerbau beku impor.
Yang terjadi, kata dia, Bulog menerapkan sejumlah syarat untuk mencegah kerugian di tubuh BUMN Pangan itu. Akibat praktik nakal pedagang calon mitra Bulog.
"Saya sudah jelaskan. Silahkan dicek. Memang, yang memenuhi syarat itu hanya 11 perusahaan," kata Buwas saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Selasa (11/4/2023).
Dia menuturkan, pada tahun awal penugasan impor daging kerbau beku tersebut, Bulog belum memahami mekanisme yang terjadi di pasar.
"Bulog ditugaskan mengimpor daging kerbau beku impor itu mulai tahun 2016. Saat itu, kami nggak bisa laksanakan. Bahkan, pada tahun 2018, kami mengalami kerugian sampai Rp300 miliar. Bulog dipermainkan pembeli-pembeli ini," paparnya.
"Dari evaluasi akibat kerugian itu, kita lihat apa sebabnya. Lalu, saya dan direksi buat keputusan, jika Bulog mendapat penugasan 100 ribu ton, setiap bulan kita bisa impor 10-20 ribu ton," katanya.
Lalu, lanjut dia, Bulog kemudian menyewa kontainer cold storage Rp300 miliar per tahun.
"Nah, saat impor itu, sudah harus ada pembelinya supaya Bulog nggak dipermainkan lagi. Jadi kita datangkan sesuai jumlah pembeli," tukas dia.
"Pembelinya juga bukan sembarangan. Harus yang punya down line, cold storage, dan menandatangani pernyataan bahwa dia akan mendistribusikan sesuai harga dari kita. Kalau dia melanggar akan dipidana, ada hitam putihnya di kita," cetus Buwas.
Buwas menegaskan, langkah itu untuk mencegah kerugian bagi Bulog.
"Jadi, bukan kita untung dengan impor ini," katanya.
"Dan, setiap yang pesan ke Bulog, pembeli itu harus membayar uang muka dulu 40%. Jadi, kalau barangnya nggak diambil hangus. Baru kita serahkan ke lainnya. Ini supaya Bulog tak rugi," jelasnya.
Dia pun menceritakan salah satu calon pembeli daging kerbau beku impor yang berencana membeli 10.000 ton dari Bulog.
Namun, saat ditelusuri, aset perusahaan itu ternyata hanya ruko dan motor.
"Kan nggak masuk akal. Down linenya juga nggak jelas, ada orang yang ditunjuk-tunjuk," katanya.
"Mereka lalu melempar isu pemainan monopoli. Saya sudah jelaskan dan minta KPK juga Satgas Pangan mengawasi. Saya juga nggak mau ada permainan dalam tubuh saya," katanya.
Modus serupa, kata Buwas, juga terjadi saat Bulog melakukan importasi beras sejak akhir tahun 2022 lalu.
"Kami sudah tegaskan agar beras dijual dengan harga kala itu Rp9.000 per kg. Namun ternyata mereka mengganti karungnya, lalu dijual Rp12.000 per kg. Makanya ketika kita distribusikan beras impor harga nggak turun, yang rugi konsumen lagi," tukas Buwas.
Karena itu, imbuh dia, beras impor yang ada di gudang Bulog kemudian disalurkan jadi beras bantuan pangan kepada sekitar 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
"Setiap bulannya diguyur 210 ribu ton. Jadi, tepat sasaran. Di sisi lain, kita tetap melakukan SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan), lewat Bumdes, lewat ritel modern," pungkas Buwas.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Orang Zalim Hati-hati, Ada Peringatan Keras dari Bos Bulog