Yuk Intip, Postur APBN Terakhir Jokowi di 2024

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Kamis, 06/04/2023 12:08 WIB
Foto: Sri Mulyani dalam acara rapat koordinasi pembangunan pusat 2023 (Tangkapan layar youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pemerintah menganggarkan pendapatan negara sebesar Rp 2.719,1 - Rp 2.865,3 triliun pada 2024. Target ini diselipkan dalam postur makro fiskal 2024 yang dipaparkan Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023, Kamis (6/4/2023).

Sementara itu, belanja negara dipatok Rp 3.215,7 - Rp 3.476,2 triliun.

"Tahun depan kita desain primary balance mendekati sedekat mungkin balance, atau nol, ini untuk betul-betul menjaga kesehatan APBN," ungkapnya.


Oleh karena itu, defisit APBN pada 2024 ditetapkan 2,16-2,64% dari PDB. Kemudian, penerimaan pajak dan Bea Cukai, serta PNBP diperkirakan akan mencapai masing-masing Rp 2.280,3 - Rp 2.355,8 triliun, Rp 436,5 - Rp 504,9 triliun.

Lebih lanjut, belanja pemerintah pusat dipatok Rp 2.400,7 - Rp 2,631,2 triliun. Belanja ini termasuk pendanaan pemilu. Adapun, dia melanjutkan transfer ke daerah akan mencapai Rp 815 - Rp 845 triliun.

"Apa yang akan menjadi prioritas yang telah kita identifikasi bersama teman-teman Bappenas...ada belanja khusus tahun depan, belanja IKN jelas itu sudah mulai tahun ini dan tahun depan," tambahnya.

Foto: RAPBN 2024 (Dok: Kemenkeu)
RAPBN 2024 (Dok: Kemenkeu)

Selain IKN, ada pula belanja Pemilu yang menurut Sri Mulyani, anggarannya akan sangat luar biasa. Anggaran ini masih akan ditambah anggaran untuk Pilkada.

"Kalau satu round atau dua round anggarannya luar biasa dan Pilkada pada ujung tahun 2024. Tahun depan benar-benar tahun election dan itu semuanya anggarannya kita sediakan," paparnya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tok! MK Putuskan Pemilu Nasional & Pilkada Dilakukan Terpisah