
Bank Indonesia Beberkan Pemicu Rupiah K.O.

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah menguat selama enam hari, rupiah menyerah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Rabu (5/4/2023). Dari data Refinitiv, rupiah melemah 0,17% pada perdagangan hari ini ke posisi Rp 14.920/US$.
Bank Indonesia (BI) menilai pelemahan ini sifatnya hanya koreksi sesaat. Pasalnya kondisi sentimen baik di dalam dan luar negeri tidak ada perubahan dari sebelumnya.
"Tapi tentu kami (BI) akan terus mencermati perkembangan ke depan," kata Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Edi Susanto kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/4/2023).
"Mungkin karena beberapa hari terakhir penguatan rupiah kan lumayan lebih banyak dibanding mata uang peers Asia lainnya," kata Edi, Rabu (5/4/2023).
Menurut tim Riset CNBC Indonesia, rupiah langsung melemah pada perdagangan hari ini di tengah banyaknya sentimen positif. Salah satunya adalah melemahnya indeks dolar, derasnya capital inflow,serta ekspektasi melunaknya kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Indeks dolar melandai ke posisi 101,51 pada hari ini, Rabu (5/4/2023). Posisi ini adalah yang terendah sejak 2 Februari 2023 atau sebulan terakhir.
Kemudian, sentimen pendukung lainnya juga datang dari Amerika Serikat (AS). Laporan pembukaan lapangan kerja (JOLTS) pada Februari 2023 menunjukkan lapangan pekerjaan baru yang terbuka hanya 9,93 juta. Jumlah tersebut anjlok 632.000 dibandingkan Januari 2023.
Ini adalah kali pertama jumlah lapangan kerja baru hanya tercatat 10 juta dalam dua tahun terakhir. Jumlah lapangan kerja baru di AS juga jauh di bawah ekspektasi pasar yang berada di angka 10,4 juta.
Dengan data tenaga kerja yang tidak sepanas sebelumnya maka harapan bank sentral AS The Federal (The Fed) melunak. Dari dalam negeri, capital inflow di antaranya datang dari lelang Devisa Hasil Ekspor (DHE) atau term deposit. Pada Selasa (5/4/2023), lelang DHE BI berhasil menyerap US$56,5 juta.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantan Direktur Bank Dunia Ramal Pelemahan Rupiah Bisa Terus Berlanjut