Internasional

Siaga Perang Nuklir, Rusia Tempatkan Nuklir Taktis Dekat NATO

sef, CNBC Indonesia
Selasa, 04/04/2023 07:40 WIB
Foto: Ilustrasi (AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ancaman perang nuklir kembali mengemuka. Hal tersebut terjadi pasca Presiden Vladimir Putin mengumumkan dikerahkannya senjata nuklir taktis Rusia ke tetangga sekaligus sekutu dekatnya Belarusia.

Terbaru, senjata nuklir taktis Rusia akan dikerahkan dekat perbatasan Belarusia dengan negara NATO. Hal ini ditegaskan langsung Duta Besar Rusia untuk Belarusia, Boris Gryzlov, dalam pernyataan Minggu malam waktu setempat.

"(Senjata nuklir Rusia) akan dipindahkan mendekati perbatasan Barat negara serikat kita," katanya dikutip Associated Press (AP), Selasa (4/4/2023). "Itu akan memperluas kemampuan pertahanan kami."


Meski demikian ia tak menyebut pasti letak lokasi. Namun perlu diketahui, Belarusia berbagi perbatasan sepanjang 1.250 kilometer (778 mil) dengan anggota NATO, yakni Latvia, Lituania, dan Polandia.

Senjata nuklir taktis didefinisikan sebagai senjata yang menghancurkan pasukan dan senjata musuh di medan perang. Ini memiliki jangkauan yang relatif pendek dan dampak yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan hulu ledak nuklir yang dipasang pada rudal strategis jarak jauh yang mampu melenyapkan seluruh kota.

Meski demikian, penyebaran senjata nuklir taktis Rusia ke Belarusia akan menempatkan mereka lebih dekat ke target potensial di Ukraina dan anggota NATO di Eropa Timur dan Tengah. Hal ini menimbulkan kecemasan.

Putin sendiri sebelumnya sesumbar pembangunan fasilitas penyimpanan senjata nuklir taktis di Belarusia akan selesai 1 Juli. Ia juga mengatakan Rusia telah membantu memodernisasi pesawat tempur Belarusia agar mampu membawa senjata nuklir.

Putin menegaskan hal ini tak akan melanggar kesepakatan non-proliferasi yang mengatur tentang pembatasan senjata nuklir. Ia mengingatkan NATO juga melakukan hal serupa di negara Eropa.

"Amerika Serikat sudah melakukan ini selama berpuluh tahun. Mereka sudah lama mengerahkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah sekutu mereka," ucap Putin.

Dalam beberapa kesempatan Belarusia mengatakan menerima senjata nuklir Rusia karena tertekan NATO dan sekutu. Ini karena "campur tangan yang langsung dan brutal" pada urusan dalam neleri Belarusia.

"Selama dua setengah tahun ini, Belarus menjadi subjek tekanan politik, ekonomi, dan informasi dari Amerika Serikat, Inggris, dan sekutu-sekutunya di NATO, juga negara anggota Uni Eropa," bunyi pernyataan kementerian luar negeri (Kemlu) negeri itu dimuat Reuters.

"Melihat situasi ini, dan kekhawatiran serta risiko dalam ranah keamanan nasional akibat mereka, Belarus terpaksa merespons dengan memperkuat kapabilitas keamanan dan pertahanan sendiri," tambahnya.


Anggota Baru NATO

Sementara itu, hari ini NATO akan menyambut Finladia sebagai anggota ke-31. Proposal bergabungnya negara yang pernah non blok tersebut terwujud setelah mendapat lampu hijau dari Turki yang selama ini menentang keras.

Perlu diketahui untuk menjadi anggota NATO, suatu negara harus mendapat persetujuan 30 anggota NATO. Finlandia sendiri menjadi negara tercepat yang mendapat keanggotaan.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Harap Bisa 'Kopdar' Dengan Putin & Zelenskyy di KTT NATO