Buka Tutup Tol Layang MBZ saat Mudik, Ini Mekanismenya

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Marga (Persero) tidak menutup kemungkinan bakal menutup Jalan Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed yang menjadi salah satu jalur mudik dari Arah Bekasi menuju Karawang. Namun, hal itu bakal diberlakukan jika terjadi kondisi darurat, diantaranya kepadatan arus lalu lintas di pintu masuk

"Apabila terjadi kepadatan di KM 48 sepanjang 2-3 Km, otomatis tiga akses masuk di Cikunir ke MBZ akan ditutup dan dialihkan ke bawah," kata Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) Bapak Yoga Tri Anggoro dalam Konferensi Pers Jasa Marga Siaga Kesiapan Operasional Hari Raya Idul Fitri 1444H/2023, Selasa (3/4/2023).

Baca: Catat! Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Mudik di Tanggal Ini

Jika terjadi kepadatan di atas atau jalur MBZ maka dinilai sangat riskan karena tidak adanya ada rest area, selain itu juga sulitnya akses keluar karena panjang jalan tol layang ini mencapai 38 Km. Karena itu, ketika melewati jalur MBZ maka perlu menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga makanan dan minuman.

Foto: Jalan Tol MBZ sudah mulai ditutup sementara. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Jalan Tol MBZ sudah mulai ditutup sementara. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

"Kepadatan di MBZ ini jadi concern yang tinggi buat kami, karena tidak ada rest area sehingga kita benar-benar meminimalisir, kalau ada kepadatan harus segera dialihkan, ada beberapa indikator akan kita lakukan ketika MBZ padat," kata Yoga.

Pihak Jasa Marga selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bisa melakukan penutupan akses MBZ jika ada kejadian darurat lainnya, yakni ketika terjadi kecelakaan.

"Atau kedua ada kejadian di MBZ, contoh paling sering kecelakaan beruntun. Ketika itu terjadi, otomatis bakal ditutup, kita gak mau pengguna jalan terjadi kepadatan di atas. Karena akses keluar fasilitas seperti rest area sepanjang 38 Km gak ada di MBZ," sebut Yoga.

Baca: Siap-Siap Habis Lebaran Mobil Ini Dilarang Isi BBM Pertalite?

Namun, keputusan mengenai buka tutup jalan tersebut bukan ada pada kewenangan Jasa Marga, melainkan aparat Kepolisian.

"Diskresi kepolisian tetap, kita koordinasi. Sebelum lebaran kita koordinasi apa nih tolak ukur yang akan dihadirkan. Ketika itu terjadi, gak ada diskusi lagi. Kapan MBZ ditutup, kapan dialihkan ke Cikampek bawah dan sebagainya," ujar Yoga.

(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! Lewat Japek II Gratis Tapi Gak Bisa Via Tol Layang MBZ