Internasional

Covid Belum Bye! WHO Warning Varian Baru, Potensi Berbahaya

sef, CNBC Indonesia
03 April 2023 05:30
The logo of the World Health Organization is seen at the WHO headquarters in Geneva, Switzerland, Thursday, June 11, 2009. The World Health Organization held an emergency swine flu meeting Thursday and was likely to declare the first flu pandemic in 41 years as infections climbed in the United States, Europe, Australia, South America and elsewhere. (AP Photo/Anja Niedringhaus)
Foto: Logo World Health Organization (WHO) (AP Photo/Anja Niedringhaus)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan varian baru Covid-19, yang dianggap bisa mendorong lonjakan kasus. Ini merujuk ke peningkatan kasus yang terjadi di India, di saat semua kasus di dunia mengalami penurunan signifikan.

Varian tersebut adalah XBB.1.16. Varian yang dijuluki "Arcturus" itu dilaporkan sangat mirip dengan XBB.1.5 alias Kraken, yang sebelumnya mendominasi AS.

Hal ini dikatakan Pemimpin Teknis Covid-19 untuk WHO, Maria Van Kerkhove, dalam konferensi pers, dikutip Senin (3/4/2023). Ia mengindikasikan varian tersebut lebih menular.

"Kraken adalah varian Covid-19 yang paling menular," kata Van Kerkhove dimuat Yahoo News.

"Tetapi mutasi tambahan pada protein lonjakan virus, yang menempel dan menginfeksi sel manusia, berpotensi membuat varian tersebut lebih menular dan bahkan menyebabkan penyakit yang lebih parah," tambahnya.

"Untuk alasan tersebut, karena meningkatnya kasus, XBB.1.16 dianggap salah satu varian yang harus diperhatikan," ujarnya lagi.

Sebelumnya Arcturus pertama kali terdeteksi 22 Maret. Selain India, Arcturus terindikasi di Amerika Serikat (AS), meliputi California, New Jersey, Virginia, Texas, Washington, New York, Illinois, Minnesota, Georgia, Florida, Pennsylvania, Ohio, Nevada, Indiana, North Carolina , Louisiana, dan Delaware.

Ini juga terlihat di negara lain seperti Singapura, Australia, Inggris, Jepang, Israel, Kanada, Malaysia, Denmark, Selandia Baru, Jerman. Ada pula di Korea Selatan, Spanyol, Belanda, Thailand, Swedia, Afrika Selatan, Italia , dan Cina.

"peningkatan pesat Arcturus di India memprihatinkan," kata seorang profesor biologi di University of Guelph di Ontario, Kanada, Ryan Gregory, kepada Fortune.

"XBB.1.16 itu tampaknya semakin meningkat di negara dengan kekebalan populasi yang kuat dari infeksi sebelumnya dan kekebalan yang memprihatinkan," catatnya.

"Ini adalah garis dasar yang tinggi secara konsisten yang tidak akan turun," ujarnya lagi.

Mengutip Worldometers, ada 684.029.110 kasus Covid-19 di dunia. Sekitar 6,8 juta meninggal sementara 657.001.904 sembuh.

Dari data seluruh dunia saat ini, ada 20.195.196 orang terinfeksi. Sebanyak 20.155.281 (99%) berada pada situasi mild, sementara 39.915 (0,2%) serius.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Beri Warning Baru Covid & Minta Pakai Masker, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular