1st AFMGM

Sri Mulyani: ASEAN Harus Waspada & Siap Hadapi Turbulensi!

News - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
31 March 2023 14:33
Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara Anggota ASEAN dengan Asosiasi Pelaku Usaha Global di ASEAN Perkuat ASEAN Sebagai Pusat Pertumbuhan Dunia. (Dok, Menkeu) Foto: Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara Anggota ASEAN dengan Asosiasi Pelaku Usaha Global di ASEAN Perkuat ASEAN Sebagai Pusat Pertumbuhan Dunia. (Dok, Menkeu)

Bali, CNBC Indonesia - Pertemuan tingkat Pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (1st AFMGM) berlangsung hari ini, Jumat (31/3/2023) di Bali Nusa Dua Convention Center.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membuka langsung pertemuan pada hari ini.

Sri Mulyani menjelaskan, pertemuan AFMGM yang berlangsung hari ini adalah pertemuan yang pertama dilakukan secara luring atau hadir fisik, setelah tiga tahun berturut-turut melakukan pertemuan virtual.

Dalam sambutannya, Sri Mulyani mengungkapkan, banyak organisasi internasional, yang memproyeksikan bahwa ekonomi negara ASEAN akan tumbuh positif di tahun ini dan tahun mendatang.

Kendati demikian, kata dia semua negara anggota ASEAN harus waspada dan bersiap dalam mitigasi, jika terjadi guncangan eksternal.

"Kita semua harus tetap waspada dan bersiap untuk beberapa tantangan eksternal yang dapat menyebabkan turbulensi ekonomi kita," jelas Sri Mulyani di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Jumat (31/3/2023).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, menyarankan agar anggota ASEAN dapat memperkuat kapasitasnya dalam menjawab tantangan 20 tahun ke depan.

Negara anggota ASEAN dinilai harus memperbaharui kebijakannya untuk bisa merespon situasi yang dinamis. "Tidak boleh terpaku pada ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang tinggi," ujarnya.

Disisi lain, ASEAN juga harus aktif menjaga dan memfasilitasi situasi, agar bisa dapat terus melakukan yang terbaik dalam reformasi ekonomi dan memastikan keberlanjutan.

Dunia, termasuk ASEAN telah menghadapi tantangan yang diakibatkan oleh pandemik COVID-19, mengakibatkan perekonomian di berbagai belahan dunia termasuk kawasan Asia Tenggara terpukul.

Pandemi Covid-19, kata Sri Mulyani dapat menjadi pelajaran bagi seluruh negara anggota ASEAN, untuk bisa terus bangkit dan melakukan kalibrasi kebijakan untuk kepentingan ekonomi dan warga negaranya.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga menceritakan bagaimana Bali dan ASEAN memiliki sejarah panjang. Sebab, Bali adalah awal mula pemimpin tinggi ASEAN melakukan sinergi bersama.

"Pada 2003, para pemimpin ASEAN meluncurkan Bali Concord II, salah satu landasan integrasi regional, yang saat ini kita kenal sebagai komunitas ASEAN," jelas Sri Mulyani.

Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN di tahun ini, adalah pertemuan ke-9 yang dilakukan secara koordinasi kolektif, untuk memajukan kepentingan bersama.

Indonesia memegang tongkat estafet Keketuaan ASEAN 2023, mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Sri Mulyani menyebut, Indonesia meyakini ASEAN bisa menjadi sebuah kawasan, dengan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang kuat dan inklusif.

"Pertumbuhan ekonomi telah dan akan selalu menjadi kisah tersendiri untuk ASEAN, dan untuk memastikan hal ini dapat berlanjut, kita harus memperkuat kapasitas ASEAN untuk menjawab tantangan sebelumnya," jelas Sri Mulyani.

Negara kawasan, kata Sri Mulyani telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, terutama pada periode tahun 2010 hingga 2019 dimana ASEAN memberikan kontribusi sebesar 3% dari GDP riil dunia.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Tips Jitu ala Sri Mulyani Biar UMKM Naik Kelas, Simak!


(cap/cap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading