8 Fakta Lengkap RI Batal U20: Sebab, Jokowi, Tuan Rumah Baru

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
31 March 2023 03:31
A view of Gelora Bung Karno Main Stadium in Jakarta, Indonesia July 17, 2018. REUTERS/Beawiharta
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemberitaan RI resmi batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 membuat heboh. Keputusan ini dinyatakan asosiasi sepak bola dunia FIFA, setelah pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir Rabu.

Berikut sejumlah faktanya

Kronologi

Sebenarnya isu pembatalan muncul saat FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-2023 di Denpasara Bali, 31 Maret mendatang. Pembatalan ini berkaitan erat dengan penolakan terhadap tim nasional (Timnas) Israel yang juga menjadi peserta.

Diketahui, Israel menjadi runner up Grup B Piala Eropa U-19 2022. Ini setelah Serbia tunduk 2-3 dari Austria pada 25 Juni 2022 lalu.

Setelahnya, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) melalui jumpa pers pada 29 Juni 2022 menolak kedatangan Israel. Sejak saat itu, satu persatu kelompok masyarakat pun mulai berani menyatakan penolakan.

Polemik semakin memanas setelah Gubernur Bali, I Wayan Koster menuliskan surat ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada 14 Maret 2023. Dalam surat yang ditujukan, Koster menolak Israel bermain di Bali setelah sebelumnya membuat twit di media sosial soal penolakan Israel.

Setelah Koster, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun juga ikut menolak Israel bermain di wilayah Solo secara terang-terangan. Keduanya menggunakan ideologi Bung Karno jadi landasan penolakan.

DPRD Jawa Barat, kelompok sepak bola Palembang, hingga organisasi masyarakat (ormas) pun ikut beramai-ramai menolak Israel. Bahkan, ada ormas yang sampai melayangkan ancaman.

Ini juga diikuti organisasi keagamaan. MUI menyatakan penolakan, tetapi NU tidak mempermasalahkan.

Tak lama kemudian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Palestina, Zuhair Al Shun pada 24 Maret 2023. Dubes Palestina mengatakan Indonesia tak usah mempermasalahkan kehadiran Israel U-20 di Indonesia seraya menyebutkan bahwa negaranya tidak mau masuk ke dalam pusaran polemik.

Penyebabnya Pembatalan FIFA

FIFA sendiri memberi pernyataan lengkap di situsnya. Namun sayangnya, alasan jelas tak disebutkan.

"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, FIFA memutuskan, karena kondisi terkini, untuk mengeluarkan Indonesia dari tuan rumah Piala Dunia 2023 FIFA U-20. Tuan rumah baru akan segera diumumkan secepatnya, dengan tanggal pertandingan tetap tak berubah," kata FIFA di laman webnya.

"FIFA menggarisbawahi tetap akan berkomitmen aktif membantu PSSI dan bekerja sama erat dengan pemerintahan Presiden Jokowi dalam proses transformasi persepakbolaan Indonesia, khususnya pasca tragedi pada Oktober 2022," tambah FIFA menyentil peristiwa Kanjuruhan.

RI Kena Sanksi

Sementara itu, sanksi akan segera diberikan ke RI. Ini juga ditegaskan FIFA dalam pernyataannya.

"Sanksi potensial terhadap PSSI akan diputuskan ke depan," kata FIFA.

"Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Ketum PSSI untuk pembahasan lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat," ujar federasi lagi.

FIFA memang tidak memaparkan sanksi yang diberi. Namun merangkum sumber, RI mungkin akan dikucilkan dari ekosistem sepakbola dunia.

Timnas Indonesia tidak akan bisa berpartisipasi di kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026 dan turnamen FIFA lain di masa depan termasuk Piala Dunia. Ranking Indonesia bisa turun jauh dari posisi sekarang Indonesia tidak akan memiliki kesempatan kembali untuk dipilih FIFA menjadi tuan rumah ajang olahraga.

Rugi Triliunan

Pencabutan tidak hanya akan merugikan Indonesia secara materi tetapi juga membuat Indonesia terancam dikenai sanksi. Nilai kerugian yang akan ditanggung Indonesia, dimuat riset CNBC Indonesia, mencapai Rp 1,4 triliun.

Pertama terkait rugi penyelenggaraan. Jika dihitung dari dana PSSI, lalu Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait belanja modal penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023, maka kerugian modal mencapai Rp1,4 triliun.

RI juga akan kehilangan potensi masuknya pendapatan dari turis yang datang. Dii Piala Dunia Qatar 2022 misalnya, pertandingan mengundang 2,56 juta orang masuk ke negeri Islam itu.

Tanggapan Ketum PSSI Erick Thohir

Sementara itu Erick Thohir juga memberi pernyataan pers. Ia mengaku sudah berjuang maksimal.

"Saya sudah berjuang maksimal," tegasnya seperti dikutip dari siaran pers.

"Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu," ujar Erick.

Ia menambahkan, keputusan yang merupakan kewenangan FIFA sebagai lembaga tertinggi sepak bola dunia dengan 211 anggota. Jadi, tidak bisa ditolak lagi.

"Indonesia adalah salah satu anggota FIFA, sehingga untuk urusan sepakbola internasional, kita harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan," jelasnya.

"Meskipun saya tadi sudah menyampaikan segala hal kepada Gianni, apa yang dititipkan presiden, pecinta sepakbola, anak-anak timnas U-20, dan juga suporter setia sepakbola, tapi karena kita anggotanya dan FIFA menilai situasi saat ini tidak bisa dilanjutkan penyelenggaraannya, maka kita harus tunduk," tambahnya yang menemui bos FIFA di Doha, Qatar.

Disorot Media Asing

Sementara itu, sejumlah media asing menyoroti RI akan hal ini. Terutama kemarahan penggemar di dalam ngeri.

"Energi, waktu, keringat, dan bahkan darah telah kami keluarkan, tetapi suatu saat gagal karena alasan politik. Inilah impian besar kami yang telah Anda hancurkan," tulis Rabbani Tasnim, striker berusia 19 tahun, sebagaimana dikutip AFP.

Komentar kepala pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Shin Tae Yong (STY). Ia mengatakan dirinya "patah hati" dan "lelah" setelah mempersiapkan tim selama lebih dari tiga tahun untuk pertandingan sepak bola remaja tersebut.

Pernyataan Presiden Jokowi

Presiden Jokowi angkat suara perihal keputusan FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Dalam keterangan pers dari Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, Jokowi mengaku sudah mendapat laporan Erick Thohir bahwa FIFA telah memutuskan membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

"Tentunya kita harus menghormati keputusan tersebut," ujarnya.

Jokowi menyadari keputusan FIFA membuat banyak masyarakat kecewa. Eks gubernur DKI Jakarta itu pun mengaku merasakan hal serupa, kecewa dan sedih.

"Tapi jangan menghabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lain dan sebagai bangsa yang besar kita harus melihat ke depan, jangan melihat ke belakang," kata Jokowi.

"Jadikan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semuanya bagi persepakbolaan Indonesia," lanjutnya.

Calon Tuan Rumah Baru?

Sementara itu Argentina Sudan mencalonkan diri sebagai tuan rumah baru.

Presiden FIFA Infantino menyampaikan bidding Argentina sebagai pengganti Indonesia dalam pertemuan FIFA dengan Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol), dikutip Jumat (31/3/2023).

"Hari ini pencalonan Argentina adalah satu-satunya yang diajukan secara resmi dan dengan jaminan dari pemerintah," ucap Infantino.

Sementara Presiden Conmebol Alejandro Dominguez menyatakan kepercayaan pada Argentina untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023. Dirinya sendiri memang mendukung Argentina.

"Infantino tahu bahwa saya mendukung Argentina. Karena mereka mengajukan, karena saya percaya pada potensi dan karena Anda harus menyiapkan segalanya untuk bulan Mei. Mereka memilikinya," ucap Dominguez.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kronologi RI Batal Tuan Rumah U-20 & Pernyataan Lengkap FIFA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular