
Alert! Campur Tangan AS Panaskan Konflik 2 Raksasa Asia

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan yang memburuk antara China dan Amerika Serikat (AS) rupanya berdampak besar pada eskalasi konflik Negeri Tirai Bambu dengan India yang saling berbagi perbatasan. Hal ini disampaikan oleh panglima militer India, Jenderal Manoj Pande.
Berbicara di Universitas Savitribai Phule di kota Pune di India barat, Pande menyebut perbatasan yang diperebutkan dan pelanggaran batas tetap menjadi pemicu potensial eskalasi antara India dan China.
"Hubungan bilateral antara kedua negara memang dipengaruhi oleh persaingan kekuatan besar yang saat ini terjadi antara China dan AS," katanya, dikutip dari South China Morning Post, Rabu (29/3/2023).
Pande adalah pejabat pertama yang menyebut meningkatnya persaingan antara AS dan China menjadi sebuah potensi memburuknya hubungan yang sudah tegang antara tetangga Asia Selatan tersebut.
New Delhi dan Washington, bersama dengan Jepang dan Australia adalah anggota aliansi QUAD (Quadrilateral Security Dialogue) yang dipandang sebagai lawan dari meningkatnya ketegasan China di Indo-Pasifik. Beijing sendiri mengkritik kelompok itu dapat memicu Perang Dingin baru.
Hubungan AS dan China telah merosot karena perang Rusia di Ukraina. Sementara AS memimpin sekutu untuk mengisolasi dan menghukum Presiden Rusia Vladimir Putin, China tetap mendukung Moskow.
Presiden China Xi Jinping belum lama ini juga telah mengunjungi Rusia untuk menyepakati kerja sama besar antara kedua negara.
India dan China berbagi perbatasan Himalaya yang disengketakan sepanjang 3.488 kilometer. Keduanya terkunci dalam konflik perbatasan, yang terburuk dalam empat dekade, selama dua tahun terakhir.
Konflik membawa tentara di kedua sisi tewas dalam satu bentrokan pada Juni 2020. Kedua belah pihak telah mengerahkan ribuan pasukan, senjata artileri, dan pesawat tempur.
Kedua belah pihak telah melakukan 17 putaran pembicaraan diplomatik dan militer untuk menyelesaikan krisis perbatasan. Meski memiliki keberhasilan bertahap, konflik di perbatasan belum juga dapat berhenti total.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Negara Ini Bakal Gantikan China Jadi Raksasa di Asia
