Tekan Impor, Tempo Scan Resmikan Pabrik Bahan Baku Susu

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto meresmikan fasilitas produksi bahan baku susu formula dan susu pertumbuhan PT. Kian Mulia Manunggal di Kawasan Industri East Jakarta Industrial Park (EJIP), Cikarang, Jawa Barat, pada Selasa 21 Maret 2023.
Co-Founder & Chairman Tempo Scan Group Handojo S Muljadi mengatakan pabrik ini mampu memproduksi hampir 15.000 ton per tahun, pabrik susu milik Tempo Scan ini disebut mampu menekan impor bahan baku dari Australia dan New Zealand hingga senilai Rp 1 triliun per tahun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto meresmikan fasilitas produksi bahan baku susu formula dan susu pertumbuhan PT. Kian Mulia Manunggal di Kawasan Industri East Jakarta Industrial Park (EJIP), Cikarang, Jawa Barat, pada Selasa 21 Maret 2023.
Co-Founder & Chairman Tempo Scan Group Handojo S Muljadi mengatakan pabrik ini mampu memproduksi hampir 15.000 ton per tahun, pabrik susu milik Tempo Scan ini disebut mampu menekan impor bahan baku dari Australia dan New Zealand hingga senilai Rp 1 triliun per tahun.
Sementara itu Handojo S. Muljadi juga menjelaskan tujuan dibangunnya fasilitas produksi ini salah satunya untuk mendorong kemandirian industri dan pertumbuhan produk dalam negeri serta meningkatkan pemakaian komponen dalam negeri atau TKDN, serta sebagai bentuk perwujudan tanggung jawab sosial yaitu menciptakan kesetaraan kesempatan bagi anak-anak Indonesia melalui peningkatan gizi yang merata.
"Tempo Scan merasa terpanggil karena memiliki kewajiban untuk nation building dengan tingginya angka kelahiran bayi di Indonesia sebesar 4,8 juta jiwa/tahun, Tempo Scan ingin berperan sebagai swasta nasional murni untuk memproduksi produk susu formula bayi maupun susu pertumbuhan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial," ujar Handojo.
Pabrik Tempo Scan yang ke-16 ini merupakan fasilitas produksi Tempo Scan pertama yang memproduksi bahan baku (upstream production facility) untuk susu formula (Infant Formula) dan susu pertumbuhan (Growing Up Milk). Sebelumnya, berbekal pengalaman di bidang farmasi yang mengutamakan hygiene dan sanitation tinggi dalam proses produksi, kiprah Tempo Scan di industri berbasis susu telah dimulai sejak tahun 2012. Tempo Scan membangun pabrik susu bubuk pertama di Surabaya, PT. Kian Mulia Manunggal, yang memproduksi susu formula (infant formula) dan susu pertumbuhan (growing up milk) berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Adapun produk susu ini telah berproduksi secara komersil di tahun 2014, dengan brand vidoran.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat, Tempo Scan membangun fasilitas produksi pengelolaan susu bubuk kedua di Mojokerto pada 2022 dan memulai produksi komersil pada tahun 2021.
Di tengah pandemi COVID-19, Tempo Scan memulai investasi pembangunan pabrik intermediate powder milk raw material atau Spray Dry facility untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku intermediary susu. Pembangunan pabrik bahan baku susu ini dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kemandirian industri dalam negeri, meningkatkan pertumbuhan produk dalam negeri, pengurangan impor, dan meningkatkan pemakaian komponen dalam negeri (TKDN) sesuai Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2022 dan Peraturan Menteri Perindustrian No. 16 Tahun 2011.
Kiprah Tempo Scan di Industri Manufaktur
Tempo Scan memulai usahanya sejak tahun 1953 yang diawali PT. Perusahaan Dagang Tempo dengan kegiatan usaha sebagai perusahaan penyalur produk farmasi. Pada tahun 1970 Tempo Scan mulai membangun pabrik farmasi di bawah PT. Scanchemie dan mulai memproduksi komersil produk farmasi dalam skala besar. Selanjutnya di tahun 1977 Tempo Scan mulai memproduksi produk kosmetik dan produk konsumen.
Kiprah Tempo Scan dalam industri manufaktur dilanjutkan dengan pembangunan pabrik farmasi yang dilengkapi dengan fasilitas modern dan terintegrasi di Cikarang yang mulai berproduksi komersil pada tahun 2006. Tak hanya di Indonesia, Tempo Scan juga memperluas bisnisnya ke Thailand, Filipina dan Malaysia masing-masing di tahun 2007, 2010 dan 2012.
Melalui berbagai macam produk yang diproduksi secara mandiri, Tempo Scan mampu mengembangkan ekuitas merek Indonesia. Hal ini terbukti dari beberapa ekuitas merek yang menduduki peringkat volume market share nomor 1 di kategorinya masing-masing seperti berikut.
1. bodrex
Produk obat sakit kepala ini menduduki peringkat volume market share nomor 1 di Indonesia. Hadir sejak 52 tahun lalu, bodrex menjadi obat pilihan masyarakat Indonesia dari generasi ke generasi untuk sakit kepala, flu dan batuk.
2. MY BABY Minyak Telon
Produk perawatan bayi ini menduduki peringkat volume market share nomor 1 di Indonesia. Memadukan kekayaan alam Indonesia dengan inovasi terdepan, produk ini menjadi kepercayaan para Ibu karena memberikan perlindungan anti nyamuk bagi bayi.
3. Marina
Produk hand body lotion menduduki peringkat volume market share nomor 1 di Indonesia dan merupakan produk perawatan tubuh yang telah menjadi sahabat wanita Indonesia.
4. vidoran
Di samping itu, ekuitas merek Tempo Scan dalam kategori susu bubuk infant formula dan growing up milk (regular mainstream), susu Vidoran, menduduki peringkat volume market share nomor 3.
Tempo Scan juga telah membangun basis industri dalam negeri dan mendukung kemandirian industri dalam negeri. Hal ini tercermin dari upaya Tempo Scan dalam mengembangkan kemampuan manufaktur dalam negeri melalui 16 fasilitas produksinya.
Melalui kapabilitas pabriknya, Tempo Scan berperan aktif dalam mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, serta mendukung program pemerintah melalui Kementerian Perindustrian dalam meningkatkan pemakaian komponen dalam negeri (TKDN).
Selama masa pandemi COVID-19, Tempo Scan terus melaksanakan program Corporate Social Responsibilities dengan nilai hingga Rp 20 miliar. Hal ini sebagai upaya untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19.
Salah satu upaya ini adalah donasi berupa mesin untuk test PCR yang didonasikan di fase awal pandemi COVID-19. Selama pandemi berlangsung hingga akhir 2022, Tempo Scan juga terus melakukan investasi untuk pengembangan lini usaha untuk meningkatkan kapasitas produksi maupun perluasan infrastruktur distribusi dan logistik dengan nilai investasi mencapai kurang lebih Rp 1,8 triliun hingga akhir tahun 2022 yang dibiayai oleh sumber keuangan internal.
Sebagai informasi, acara peresmian dihadiri pula oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K. Lukito beserta jajarannya.
Kilas Balik Y20 Bawa Rekomendasi dari Generasi Muda ke G20
(adv/adv)