
Berkah Ramadan! Arab Saudi-Iran Kian Mesra, Ini Bukti Barunya

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi dan Iran kini makin mesra. Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud dan Menlu Iran Hossein Amirabdollahian sepakat untuk bertemu di bulan suci Ramadan ini.
Laporan kantor berita negara Arab Saudi SPA pada Senin (27/3/2023) mengatakan keduanya tengah melakukan kesepakatan untuk memulihkan hubungan. Kedua menteri juga dilaporkan telah berbicara melalui telepon untuk kedua kalinya dalam beberapa hari.
"Dalam panggilan telepon tersebut, sejumlah masalah umum dibahas sehubungan dengan perjanjian tripartit yang ditandatangani di China. Kedua menteri juga sepakat untuk mengadakan pertemuan bilateral di antara mereka selama bulan Ramadhan yang sedang berlangsung," kata laporan SPA sebagaimana dilaporkan kembaliĀ Reuters.
Sejak awal Maret lalu, Iran dan Arab Saudi sepakat untuk menghidupkan kembali hubungan kedua negara setelah permusuhan bertahun-tahun. Sebelumnya "rusuh" keduanya disebut mengancam stabilitas dan keamanan di Teluk serta membantu memicu konflik di Timur Tengah dari Yaman hingga Suriah.
Kesepakatan antara kekuatan regional diumumkan setelah pembicaraan rahasia di Beijing antara pejabat tinggi keamanan dari kedua negara. Analis mengatakan kedua belah pihak mendapat manfaat dari de-eskalasi, di mana Iran berusaha melemahkan upaya Amerika Serikat (AS) untuk mengisolasinya di kawasan itu sementara Arab Saudi mencoba untuk fokus pada pembangunan ekonomi.
Sebelumnya, Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada 2016 setelah kedutaannya di Teheran diserbu. Ini terjadi saat perselisihan antara kedua negara pecah atas eksekusi Riyadh terhadap seorang ulama Muslim Syiah.
Kerajaan itu juga menyalahkan Iran atas serangan rudal dan pesawat tak berawak di fasilitas minyaknya pada 2019 serta serangan terhadap kapal tanker di perairan Teluk. Namun Iran membantah tuduhan itu.
Gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman juga telah melakukan serangan rudal lintas batas dan pesawat tak berawak ke Arab Saudi dan memperluasnya ke Uni Emirat Arab (UES). Arab Sudi diketahui memimpin koalisi melawan Houthi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ada China Dibalik Rujuknya Iran & Arab Saudi