Dunia di Ujung Kehancuran, Ada Potensi Perang Nuklir Rusia-AS
Jakarta, CNBC Indonesia - Risiko terjadinya perang nuklir antara Amerika Serikat dan Rusia semakin meningkat. Pejabat Rusia bahkan terang-terangan mengungkapkan kemungkinan itu.
Wakil menteri luar negeri Rusia, Sergei Ryabkov mengatakan pada Rabu (23/3/2023) bahwa risiko perang nuklir dengan Amerika Serikat menyentuh level tertinggi dalam beberapa dekade terakhir.
Peringatan ini ia sampaikan untuk menggambarkan betapa besarnya kemungkinan bentrokan nuklir antara Rusia dengan Amerika Serikat terkait peperangan yang saat ini terjadi di Ukraina.
Dilansir Reuters, Ryabkov memberikan pernyataan ini dalam sebuah acara berjudul 'A World Without START: What's Next.' Ia pun mengingatkan bahwa Rusia telah menarik diri dari Perjanjian New START pada Februari lalu.
"Saya tidak ingin masuk ke dalam diskusi tentang apakah kemungkinan konflik nuklir semakin meningkat hari ini, tetapi itu lebih tinggi dari apa pun yang kita miliki selama beberapa dekade terakhir," kata Ryabkov.
Ryabkov mengatakan Rusia berkomitmen untuk menjaga dunia aman dan bebas dari ancaman perang nuklir, tetapi ia menambahkan bahwa kondisi saat ini tidak dapat berlanjut seperti biasa, mengingat Moskow sekarang "dalam keadaan de facto konflik terbuka dengan Amerika Serikat."
Setahun sejak invasi Ukraina, Kremlin telah berulang kali menuduh Washington berpartisipasi langsung dalam konflik dengan memasok senjata ke Kyiv. Sedangkan mereka menyatakan perang sebagai pertempuran untuk kelangsungan hidup masyarakat Rusia.
Baik Amerika Serikat maupun Rusia mengatakan bahwa perang nuklir tidak akan pernah bisa dimenangkan dan tidak boleh terjadi, tetapi konflik di Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi langsung keduanya.
(hsy/hsy)