Awas Perang Pecah di Asia, Presiden Taiwan Terbang ke Amerika
Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi Asia memanas karena China dan Taiwan. Terbaru, Rabu (22/3/2023), Presiden Taiwan Tsai Ing Wen dilaporkan berencana melakukan perjalanan resmi ke beberapa negara Amerika Tengah pada akhir bulan ini.
Perjalanan ini pun akan melakukan transit di wilayah Amerika Serikat (AS). Mengutip CNN International, Juru Bicara Kepresidenan Lin Yu Chan mengatakan Tsai akan menuju New York pada 29 Maret sebelum mengunjungi Guatemala dan Belize lalu berhenti di California sebelum kembali ke Taiwan.
Dalam transit tersebut, Tsai sempat dikabarkan akan bertemu Ketua DPR AS, Kevin McCarthy. Namun Taipei tidak memberikan informasi yang jelas terkait wacana pertemuan itu.
Sebenarnya McCarthy mengatakan kepada wartawan awal bulan ini bahwa dia akan bertemu dengan Tsai ketika dia berada di AS tetapi tidak menentukan tanggal. Ia juga tidak menutup kemungkinan melakukan perjalanan sendiri ke Taiwan selain pertemuan mereka.
Sementara itu, potensi pertemuan tatap muka antara McCarthy dan Tsai membuat China marah. Kementerian Luar Negeri Beijing menyatakan 'sangat prihatin' tentang prospek pertemuan dengan McCarthy dan mengulangi posisinya bahwa China dengan tegas menentang semua pertukaran resmi antara AS dan Taiwan.
"Beijing menentang kunjungan tersebut dengan nama apa pun untuk alasan apa pun. Tsai juga mempromosikan apa yang disebut kemerdekaan Taiwan dengan perjalanan tersebut," papar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.
Taiwan telah menjadi titik panas antara hubungan AS dan Beijing dalam beberapa waktu terakhir. Agustus lalu, pendahulu McCarthy, Nancy Pelosi, melakukan kunjungan ke Taiwan setelah dalam 25 terakhir tak ada kunjungan resmi pejabat Washington ke pulau itu.
Hal itu sempat membuat China bereaksi keras. Beijing langsung menggelar latihan militer besar-besaran dengan mengerahkan jet tempur ke sekitar Taiwan.
Presiden China Xi Jinping sendiri sebelumnya telah menyuarakan akan membatalkan apa yang disebutnya sebagai 'plot' kemerdekaan Taiwan. Ia menganggap hal itu ilegal dan suatu saat Taiwan harus bersatu dengan China.
Sementara itu, Guatemala dan Belize adalah dua dari sedikit sekutu diplomatik resmi Taiwan yang tersisa. Pasalnya, pekan lalu, Presiden Honduras Xiomara Castro mengatakan dia berencana mengalihkan pengakuan diplomatik ke Beijing.
Langkah itu akan membuat Taiwan hanya memiliki 13 sekutu diplomatik resmi, sebagian besar negara kecil di Amerika Latin dan Pasifik. Namun, Taiwan memiliki hubungan diplomatik de-facto, tetapi tidak resmi, dengan banyak negara Barat termasuk AS.
Selama perjalanannya ke Taipei tahun lalu, Pelosi mengatakan kunjungan itu dimaksudkan untuk memperjelas bahwa AS tidak akan meninggalkan pulau yang diperintah secara demokratis itu.
Para pemimpin Taiwan, termasuk Tsai, sebelumnya telah transit melalui AS dalam perjalanan ke tempat lain. Tsai terakhir tercatat mengunjungi AS pada Juli 2019 ketika dia singgah di New York sebelum menuju ke Haiti, yang juga sekutu diplomatik Taiwan.
(sef/sef)