Pasca AS Hengkang, Proyek Kesayangan Jokowi Dikaji Ulang

News - Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
21 March 2023 11:55
Presdien Joko Widodo (Jokowi) Saat Groundbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi Dimetil Eter, Kab. Muara Enim, Senin (24/1/222). (Foto: BPMI Setpres) Foto: Presdien Joko Widodo (Jokowi) Saat Groundbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi Dimetil Eter, Kab. Muara Enim, Senin (24/1/222). (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat (AS) Air Products and Chemicals Inc memutuskan untuk mundur dari konsorsium proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME). Akibatnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginisiasi untuk mengkaji ulang proyek yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) itu.

Sebagaimana diketahui, Air Products membentuk konsorsium bersama dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan juga PT Pertamina (Persero) untuk membangun DME atau pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel).

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Ridwan Jamaluddin membeberkan bahwa pasca mundurnya Air Products, pihaknya langsung mengevaluasi terkait proyek hilirisasi batu bara ini.

"Satu mungkin evaluasi bagi kita perencanaan kita harus lebih bagus. Kedua, terlihat sekali aspek keekonomian dan penguasaan teknologi kita yang masih tergantung orang lain, akibatnya kita sulit sekali mencapai keekonomian atau sulit mencari mitra yang cocok dengan kebutuhan kita," kata Ridwan, Selasa (21/3/2023).

Asal tahu saja, proyek hilirisasi batu bar menjadi DME ini pernah dilakukan ground breaking oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang akhirnya masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Karena sudah dilakukan peletakan batu pertama oleh Presiden Jokowi, Ridwan menyatakan akan meninjau ulang rencana kerja dari proyek hilirisasi batu bara itu. "Kita tinjau ulang rencana kerjanya sambil juga mencari mitra yang sesuai dengan skenario program itu," ungkap Ridwan

Sementara itu, Ridwan membeberkan alasan kenapa Air Products mundur dari proyek hilirisasi batu bara ini. Yang terang, salah satunya adalah masalah keekonomian proyek.

Adapun untuk saat ini, kata Ridwan, sudah ada beberapa mitra yang mendatangi pemerintah untuk menggantikan Air Products dan melanjutkan proyek hilirisasi batu bara bersama dengan PTBA dan Pertamina itu. Hanya saja, ia belum bisa menyebutkan nama-nama perusahaan tersebut.

Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury menyebutkan bahwa sampai dengan saat ini memang belum ada yang menggantikan Air Products, namun sebelumnya Pertamina sudah memiliki MoU dengan 12 pihak.

"Sebelumnya Pertamina sudah memiliki MoU dengan 12 pihak yang akan kita jajaki lagi apakah dari yang sudah pernah menandatangani MoU tersebut masih ada minat atau tidak," ungkap Pahala saat ditemui di Gedung DPR, dikutip Selasa (21/3/2023).


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

AS Hengkang di Proyek DME, Pemerintah Bocorkan Isi Suratnya..


(pgr/pgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading