Akademisi Sebut Infrastruktur Sumber Daya Air Sangat Mahal

Jakarta, CNBC Indonesia - Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mengungkapkan bahwa saat ini masalah di bidang air sangat penting dan strategis untuk dibahas, karena air kerap kali tidak dikelola dengan baik, seiring adanya keterbatasan infrastruktur. Padahal ujarnya, air termasuk sumber daya alam yang sangat dibutuhkan manusia dan jumlahnya sangat terbatas.
Oleh sebab itu, Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 yang diselenggarakan di Bali pada Mei 2024 nanti dianggap perlu membawa sebuah solusi terkait isu strategis ini, salah satunya lewat lewat blended financing.
"Sangat disayangkan sekali kondisi ini juga terjadi di negara kita. Maka diperlukan infrastruktur untuk memastikan bahwa air yang tersedia dapat digunakan secara optimal dan mencegah potensi bencana karena keberadaan air," ujar Reni dalam Workshop dengan tema Blended Finance for Water Sector sebagai side event World Water Forum ke-10 2024 yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Senin (20/3/2023).
Reni menuturkan blended finance dinilai sebagai salah satu cara inovatif yang diusulkan dalam seminar hari ini untuk mengatasi tantangan terkait pengelolaan air.
Pasalnya tantangan utama pembangunan infrastruktur sumber daya air saat ini adalah investasi yang sangat mahal, khususnya dalam membangun fasilitas yang dibutuhkan.
"Jadi seminar ini diharapkan menjadi salah satu cara di mana para pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang yang peduli tentang masalah air bisa berkolaborasi dan mencari solusi agar dapat berkontribusi pada pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan yang kita semua impikan," jelasnya.
Seperti diketahui, seluruh negara saat ini sedang menghadapi isu di bidang air, pangan, dan energi seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, penurunan kualitas lingkungan, dan isu global lainnya, tak terkecuali di Indonesia. Pemerintah pun perlu menyediakan infrastruktur demi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat mengenai sektor air.
Di sisi lain, infrastruktur sektor air membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Sehingga diperlukan mekanisme pembiayaan yang tepat di sektor air demi mempercepat pembangunan, salah satunya lewat blended financing.
Melihat hal tersebut, Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat hari ini menyelenggarakan Workshop dengan tema Blended Finance for Water Sector sebagai side eventWorld Water Forum ke-10 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk menjajaki berbagai inovasi dalam pembiayaan sektor air.
[Gambas:Video CNBC]
Infrastruktur RI Masih Ketinggalan, Pembiayaan Jadi Isu Utama
(dpu/dpu)