
Geger Putin Mau Ditangkap, Presiden Nekat Datang ke Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan perjalanan kejutan ke Mariupol. Itu merupakan kunjungan pertamanya ke wilayah yang direbut dari Ukraina sejak dimulainya perang lebih dari setahun lalu.
Kunjungan tersebut memicu reaksi keras dari Ukraina, dengan seorang pembantu presiden mengecam "sinisme" dan "kurangnya penyesalan".
Hanya beberapa jam setelah Putin mengunjungi Krimea untuk memperingati sembilan tahun aneksasi semenanjung itu, video yang didistribusikan oleh Kremlin menunjukkan dia mendarat dengan helikopter di Mariupol, kota pelabuhan yang direbut Moskow setelah pengepungan panjang musim semi lalu.
Pemimpin Rusia itu berkeliling kota dan terlihat mengendarai mobil. Kremlin mengatakan dia mengunjungi teater musik yang dibangun kembali dan mengikuti presentasi laporan tentang pekerjaan rekonstruksi.
"Kami berdoa untuk Anda," kata seorang penduduk kepada Putin, menyebut kota itu sebagai "sepotong kecil surga", menurut gambar yang disiarkan oleh TV pemerintah Rusia, yang menunjukkan kunjungan itu terjadi pada malam hari, dikutip dari AFP, Senin (20/3/2023).
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa kunjungan itu berlangsung "sangat larut" pada Sabtu hingga Minggu dini hari.
Itu adalah perjalanan pertama Putin ke wilayah Donbas timur sejak dia meluncurkan invasi pada Februari 2022, dan terjadi hampir setahun usai Moskow mengumumkan penaklukan Mariupol setelah kampanye yang menyaksikan penghancuran pabrik baja Azovstal, pertahanan terakhir pasukan Ukraina. di kota pelabuhan yang strategis.
Mariupol dibiarkan hancur setelah Moskow tanpa henti membombardir kota di tepi Laut Azov tersebut dan melakukan pengepungan brutal.
"Penjahat selalu kembali ke TKP ... pembunuh ribuan keluarga Mariupol datang untuk mengagumi reruntuhan kota dan kuburannya. Sinisme dan kurangnya penyesalan," kata penasihat presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak di Twitter.
Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan di Twitter bahwa Putin mengunjungi kota itu pada malam hari "seperti layaknya seorang pencuri".
Adapun, kunjungan tersebut terjadi di tengah kehebohan yang terjadi sehari sebelumnya. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin terkait kasus penculikan anak-anak Ukraina.
Dalam mengabulkan permintaan surat perintah oleh jaksa ICC, panel hakim setuju bahwa ada "alasan yang masuk akal" untuk mempercayai bahwa Putin dan komisaris hak anak-anaknya, Maria Alekseyevna Lvova-Belova, memikul tanggung jawab atas "deportasi tidak sah" anak-anak Ukraina.
Surat perintah tersebut adalah yang pertama dikeluarkan oleh ICC untuk kejahatan yang dilakukan dalam perang Ukraina. Hal ini juga jadi momen langka ketika pengadilan mengeluarkan surat perintah untuk kepala negara yang sedang menjabat, menempatkan Putin 'setara' pemimpin Libya Muammar Khadafi dan Presiden Sudan Omar al-Bashir.
Mantan Presiden Rusia sekaligus sekutu dekat Putin, Dmitry Medvedev, membandingkan surat perintah itu dengan kertas toilet, sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan itu "tidak ada artinya" bagi Rusia.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! ICC Perintahkan Tangkap Putin, Begini Respons Kremlin
