FOTO

Baju Bekas Impor (Thrifting) Makin Marak, Ini Penampakannya

Dok. Bareskrim Polri, CNBC Indonesia
Kamis, 16/03/2023 20:55 WIB

Presiden Joko Widodo mengecam belanja pakaian bekas impor (thrifting) karena mengganggu industri tekstil dalam negeri.

1/10 Sejumlah warga memilih pakaian bekas impor atau thrifting di lantai 3, Pasar Senen Blok III, Jakarta Kamis (16/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah warga memilih pakaian bekas impor atau thrifting di lantai 3, Pasar Senen Blok III, Jakarta, Kamis (16/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

2/10 Sejumlah warga memilih pakaian bekas impor atau thrifting di lantai 3, Pasar Senen Blok III, Jakarta Kamis (16/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Kementerian Perdagangan mengungkapkan impor pakaian bekas dilarang, seperti sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.40/2022 tentang Perubahan atas Permendag No.18/2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

3/10 Sejumlah warga memilih pakaian bekas impor atau thrifting di lantai 3, Pasar Senen Blok III, Jakarta Kamis (16/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pantauan CNBC Indonesia di lokasi, banyak warga tertarik dengan barang-barang impor, mulai dari celana, kaos, kemeja, topi, dan lainnya. Harga yang dipatok cukup murah, mulai dari Rp 5.000 per buah hingga Rp 100 ribu untuk 3 buah. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

4/10 Sejumlah warga memilih pakaian bekas impor atau thrifting di lantai 3, Pasar Senen Blok III, Jakarta Kamis (16/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Menurut Bewok (nama samaran), "Semenjak ada isu larangan penjualan pakaian bekas impor, kita semua (pedagang) serasa bingung mau jual apalagi, sedangkan ini adalah hasil pencarian utama kita semua." "Bukan itu aja mas, masalah larangan penjualan pakaian ini juga banyak polemiknya dari dulu," tambahnya.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

5/10 Sejumlah warga memilih pakaian bekas impor atau thrifting di lantai 3, Pasar Senen Blok III, Jakarta Kamis (16/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Dia pun mengungkapkan, "Dalam sehari pemasukan kalau ramai sampailah Rp 2-3 juta per hari, sedangkan hari Sabtu dan Minggu bisa lebih." (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

6/10 Sejumlah warga memilih pakaian bekas impor atau thrifting di lantai 3, Pasar Senen Blok III, Jakarta Kamis (16/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan mengecam belanja pakaian bekas impor atau yang sering disebut thrifting itu karena mengganggu industri tekstil dalam negeri. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

7/10 Sejumlah warga memilih pakaian bekas impor atau thrifting di lantai 3, Pasar Senen Blok III, Jakarta Kamis (16/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pada pasal 2 ayat 3 Permendag No.40/2022 disebutkan bahwa barang dilarang impor, antara lain kantong bekas, karung bekas, dan pakaian bekas. Barang-barang bekas itu dilarang diimpor karena berdampak buruk bagi ekonomi domestik, terutama UMKM, serta buruk untuk kesehatan penggunanya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

8/10 Sejumlah warga memilih pakaian bekas impor atau thrifting di lantai 3, Pasar Senen Blok III, Jakarta Kamis (16/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sebelumnya, Presiden Jokowi buka suara mengenai impor pakaian bekas yang kian marak belakangan ini. Dirinya sudah mengeluarkan perintah kepada jajaran menterinya untuk serius mencari akar masalahnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

9/10 Sejumlah warga memilih pakaian bekas impor atau thrifting di lantai 3, Pasar Senen Blok III, Jakarta Kamis (16/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Menurutnya, sejauh ini sudah ada progres yang cukup baik. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) juga mengakui, banyaknya pelabuhan kecil atau 'jalan tikus' jadi kelemahan dalam menegakkan pengawasan di pintu masuk RI. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

10/10 Sejumlah warga memilih pakaian bekas impor atau thrifting di lantai 3, Pasar Senen Blok III, Jakarta Kamis (16/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Kondisi tersebut membuat barang impor, termasuk baju bekas, bebas meringsek pasar dalam negeri, hingga membuat Presiden Jokowi ikut geram. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)