Ini Perusahaan China yang Bakal Gantikan AS di Proyek DME RI

News - Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
16 March 2023 17:30
Coal piles are seen at a warehouse of the Trypillian thermal power plant, owned by Ukrainian state-run energy company Centrenergo, in Kiev region, Ukraine November 23, 2017. Picture taken November 23, 2017. REUTERS/Valentyn Ogirenko Foto: REUTERS/Valentyn Ogirenko

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa sudah ada perusahaan asal China yang berminat untuk masuk ke proyek hilirisasi batu bara di Indonesia. Perusahaan itu adalah Sedin Engineering Company Ltd yang bergerak di sektor konstruksi dan petrokimia.

Keinginan perusahaan China masuk ke proyek kebanggan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ini pasca perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yakni Air Products and Chemicals Inc menyatakan mundur dari dua konsorsium yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Pertamina (Persero) di Sumatera Selatan, serta dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Plh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba), Idris Sihite menyatakan sudah ada perusahaan asal China yang melakukan presentasi untuk melanjutkan proyek DME ini, khususnya proyek DME bersama dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Adapun perusahaan tersebut bernama Sedin Engineering Company Ltd, atau perusahaan China yang bergerak di sektor konstruksi dan petrokimia. "Presentasi dengan beberapa perusahaan (bukan hanya KPC). Ini bukan kita yang mengundang ya, mereka paparan dalam perusahaan itu yang saya tau, silahkan saja mereka B to B," ungkap Idris Sihite saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (16/3/2023).

Idris Sihite menegaskan, selain Air Products banyak perusahaan lain yang juga bisa mengembangkan hilirisasi batu bara menjadi DME. Hanya saja, sejauh ini wawasan Indonesia belum terlalu luas. "Tidak hanya Air Products yang bisa DME, kita juga ada beberapa yang mampu. China mampu," tandas Idris Sihit.

Di sisi lain, Idris Sihite membeberkan alasan mundurnya Air Products karena perusahaan tersebut akan fokus pada pengembangan blue hydrogen atau hidrogen biru. "Kan kemarin mereka (Air Products) minta mundur bukan karena apa, mereka lebih milih, dari suratnya ya, ke arah yang lain, blue hydrogen," ujar Idris saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Kamis (16/2/2023).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan merespons Air Products dari proyek hilirisasi batu bara itu.

Luhut bilang, saat ini pemerintah tengah melakukan pembahasan penting mengenai kelanjutan program hilirisasi batu bara RI. "Saya rasa masih harus ada beberapa (pembahasan) teknis yang harus diselesaikan. Kita lihat lagi nanti (terkait penggantinya)," ujar Luhut ditemui di Jakarta, Selasa (14/3/2023).


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

AS Hengkang di Proyek DME, Pemerintah Bocorkan Isi Suratnya..


(pgr/pgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading