
Perhatian! Bansos Pangan Siap Diberikan ke 21,3 Juta Keluarga

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati 'momok' inflasi masih terus menjadi perhatian pemerintah, terutama yang berasal dari harga pangan. Untuk meredam inflasi, Bansos Pangan siap disebar pada Maret, April, dan Me 2023.
Guna meredam kenaikan harga pangan, pemerintah pun menganggarkan Rp 8,26 triliun untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) pangan. Anggaran tersebut, akan diberikan kepada 2,3 juta keluarga, yang disalurkan melalui Badan Pangan Nasional dan Bulog.
"Sumber inflasi kita yang harus diwaspadai adalah volatile food. Dalam hal ini beras dan kebutuhan-kebutuhan menjelang lebaran yang menunjukkan kenaikan (harga pangan)," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita kemarin Kamis (14/3/2023).
"Ayam dan telur turun, dibahas dalam kabinet bagaimana stabilkan beras agar tak naik tinggi dan ayam, telur supaya tidak jatuh," kata Sri Mulyani lagi.
Harapannya dengan adanya Bansos Pangan ini, harga-harga kebutuhan bahan pangan di tanah air dapat terjaga, dan bisa menahan kenaikan inflasi. Sekaligus juga membuat para petani dan peternak tidak mengalami kerugian.
"Ini diharapkan menjaga stabilitas harga, sehingga petani dan peternak kesejahteraannya terjaga namun konsumen tak alami inflasi tinggi," ujar Sri Mulyani.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta menjelaskan, Bansos Pangan akan diberikan secara gratis kepada keluarga 21,3 juta penerima manfaat yang ada di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Isa merinci, anggaran sebesar Rp 8,26 triliun yang akan dianggarkan akan disebar kepada Bulog sebesar Rp 7,8 triliun untuk bisa mendistribusikan beras.
"Itu (Beras) diperkirakan akan diberikan kepada 21,3 juta keluarga untuk saat ini perkiraan kami ini akan ditagihkan kepada APBN Rp 7,8 triliun. Setelah dibagikan Bulog, Bulog menagih ke APBN perkiraan kami Rp 7,8 triliun," ujarnya.
Sementara pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp 460 miliar untuk dapat membagikan telur dan ayam kepada keluarga yang memiliki balita yang berpotensi stunting.
Penyaluran bantuan pangan protein ini akan dilakukan berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Bantuan akan diberikan ke sekitar 2,1 juta keluarga.
"Data dari BKKBN, perkiraan sekitar 2,1 juta keluarga penerima bantuan. Perkiraan sementara akan ditagihkan nanti untuk ayam, telur, termasuk distribusi sebesar Rp 460 miliar untuk tiga bulan pendistribusian, yaitu Maret, April, dan Mei," jelas Isa.
(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Bansos Ramadhan Jokowi Meluncur Mulai Akhir Pekan Ini
