Kisah dari Negara Kaya, Gegara Hedon Pejabat Dipancung Rakyat

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa bulan terakhir di Indonesia ramai pemberitaan tentang gaya hidup mewah pejabat negara. Dari mulai tingkat kementerian sampai pejabat daerah.

Masalahnya, gaya hidup itu tidak sebanding dengan pendapatan yang diterima mereka setiap bulan. Alhasil publik pun curiga terkait asal-usul kekayaan mereka.

Terlebih, kelakuan ini terjadi di tengah kesulitan ekonomi. Pejabatnya hidup enak, rakyatnya susah payah.

Baca: Perang Rusia-Ukraina: Balas Dendam yang Ditunggu Segera Tiba

Peristiwa seperti ini sebetulnya selalu terjadi di berbagai negara di dunia. Sebut salah satu yang fenomenal terjadi di Prancis ratusan tahun lalu.

Alkisah, di Prancis hidup seorang perempuan bernama Marie Antoinette. Selama dua puluh tahun pertama, hidupnya tak ada yang istimewa.

Barulah pada 16 Mei 1770 terjadi titik balik di kehidupannya. Pada tanggal tersebut dia dinikahi oleh penguasa Prancis, Louis XVI.

Baca: Ini Penyebab Prancis Makin Mencekam & Terancam 'Kiamat'

Namun, alih-alih mendapat kehormatan, Antoinette harus menelan pil pahit selama tujuh tahun pertama pernikahannya dengan Louis XVI. Sebab, dia tidak pernah merasakan hubungan seks karena suaminya mengalami gangguan seksual.

Louis XVI lebih senang membaca buku dan mengoleksi guci-guci mewah. Terutama, jika dibanding bercumbu dengan istrinya itu.

Antoinette kesal. Alhasil, untuk menutupi hasrat seksualnya itu dia melarikan diri ke dunia kemewahan.

Menurut Stefan Zweig dalam Marie Antoinette: The Potrait of an Average Woman (1932), sejak itulah sang Ratu Prancis gemar berjudi. Ia pun kerap mengadakan pesta mewah.

Dia menghabiskan banyak uang untuk pakaian mewah lengkap dengan perhiasan dari berlian dan mutiara. Semua itu dilakukan untuk dansa-dansa dari istana ke istana.

Tak hanya itu, dia juga kerap melakukan renovasi kastil lama Prancis menjadi lebih mewah penuh emas dan membeli kastil baru dengan harga fantastis. Dan semua itu dilakukan hanya untuk pemenuhan hasrat pribadinya, yakni dugem.

Sama seperti kasus di Indonesia saat ini, kelakuan Antoinette itu terjadi di kala rakyat sedang susah. Francois Furet dalam Revolusi Prancis (1989) menyebut, sejak Louis XVI berkuasa pada 1774 sebetulnya Prancis berada dalam krisis ekonomi.

Harga-harga makanan mahal, rakyat menjerit. Untuk mengatasi ini pihak kerajaan sudah menarik pajak lebih kepada kaum kelas menengah dan atas.

Namun, sensor istana yang ketat membuat rakyat tidak mengetahui kalau duit pajak mereka sudah habis dipakai oleh Antoinette. Ya, selama berpesta dan bermewah-mewahan itulah Antoinette menggunakan duit negara. Bahkan, kelakuannya sampai membuat kas negara kosong.

Kelakuan seperti ini kemudian menjadi salah satu pemantik terjadinya revolusi paling berpengaruh di dunia. Mendapati kelakuan pemimpinnya seperti itu darah rakyat mendidih. Mereka mengamuk dan terjadi Revolusi Prancis pada 1789.

Sejak itu, pergolakan di daerah mulai terjadi. Namun, besarnya volume suara pesta Antoinette membuat suara rakyat tak terdengar. Hingga akhirnya dia tersadarkan ketika rakyat menyerbu istananya pada 1792. 

Seketika Louis-Antoinette langsung kabur. Sial bagi mereka karena rakyat kemudian menangkapnya di perbatasan.

Sejak itulah hidup Louis-Antoinette berubah.  Mereka habis dicaci dan disoraki rakyat sebelum masuk ke penjara.

Puncaknya terjadi pada 1793. Louis dan Antoinette diputuskan dikeluarkan dari penjara untuk menjalani hukuman pati.

Louis dipancung pada Januari dan istrinya 10 bulan kemudian. Keduanya sama-sama meregang nyawa di guillotine dan disaksikan ribuan rakyat Prancis. 

Kasus Louis dan Antoinette menjadi bukti kalau gaya hedonisme petinggi negara bisa saja memantik terjadinya pergolakan rakyat. Apalagi, gaya hedonisme itu terjadi karena hasil dari rampok uang rakyat.

Dan kasus-kasus seperti ini pun sudah banyak terjadi di negara lain, salah satunya menimpa negara tetangga Indonesia. Yakni Imelda Marco, istri mantan penguasa Filipina, Ferdinand Marcos.

Baca: Mengapa PM Australia Menangis, Referendum Apa Penyebabnya?

(mfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]