Duh Gusti! Harga Sembako Hari Ini Beterbangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga sejumlah bahan pangan pokok hari ini, Jumat (10/3/2023) bergerak naik. Bahkan, cabai rawit merah sudah tembus Rp65.000 per kg.
Padahal, sekitar 2 pekan lagi akan memasuki masa Puasa. Biasanya, harga-harga akan terus melonjak mulai masa Puasa hingga beberapa hari setelah Lebaran.
Panel Harga Badan Pangan pukul 10.24 WIB menunjukkan, hanya bawang putih dan beras medium yang turun harga. Tapi, jangan salah, harganya masih melampaui harga tahun lalu periode sama.
Hari ini, harga beras medium dilaporkan turun tipis ke Rp11.750, sementara tahu lalu masih di Rp10.850 per kg.
Begitu juga bawang putih, harga hari ini dilaporkan turun ke Rp30.920 per kg, sementara tahun lalu masih di Rp30.000 per kg.
Harga minyak goreng curah saat ini tidak bergerak, tapi masih di atas HET yang ditetapkan pemerintah. Dilaporkan, harganya saat ini masih di Rp14.940 per liter.
Berikut sembako yang naik harga hari ini:
- beras medium naik ke Rp13.620 per kg
- bawang merah naik ke Rp36.050 per kg
- cabai merah keriting naik ke Rp44.230 per kg
- cabai rawit merah naik ke Rp65.140 per kg
- gula konsumsi naik ke Rp14.410 per kg
- daging sapi murni naik ke Rp135.550 per kg
- daging ayam ras naik ke Rp33.660 per kg
- telur ayam ras naik ke Rp28.000 per kg
- minyak goreng kemasan sederhana naik ke Rp18.000 per liter
- ikan kembung naik ke Rp40.320 per kg
- ikan tongkol naik ke Rp36.780 per kg
- ikan bandeng naik ke Rp33.620 per kg
- kedelai impor naik ke Rp14.930 per kg biji kering.
Harga jagung di tingkat peternak pun naik ke Rp5.950 per kg.
Harga tersebut adalah harga eceran rata-rata nasional.
Kabid Infokom Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengatakan, harga-harga sembako memang mulai beranjak naik karena meningkatnya permintaan.
Ditambah lagi, kata dia, Kementerian Pertanian (Kementan) kembali jadi 'pemadam kebakaran' dalam menangani harga cabai.
"Pedas semua cabai-cabaian. Untuk gula sih masih relatif tinggi di Rp14.700. Pasokan (gula) aman. (Harga-harga naik) karena permintaan mulai banyak itu pertama. Karena memasuki Ramadan," kata Reynaldi kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (10/3/2023).
"Kedua Kementan baru saja bergerak ketika harga bergejolak, bak pemadam kebakaran. Itu menandakan tidak ada kesiapan yang matang di hulu. Negara kita negara agraris. Jika cabai saja tidak bisa di stabilisasi harganya bagaimana dengan komoditas pangan yang lain," tukasnya.
Dia mengatakan, Kementan seperti 'buta map' dan selalu berulang setiap tahun. Kondisi saat ini, kata dia, akibat tidak ada persiapan matang di kuartal keempat tahun 2022 lalu.
"Kalau daging sapi harganya semakin melambung, impor pun tidak menyelesaikan masalah. Seperti yang saya jelaskan, Kementan ini seperti 'buta map' untuk penyelesaian pangan di dalam negeri. Pengadaan impor daging kerbau sedang dilakukan oleh Bulog. Tentu ini memastikan kinerja Kementan buruk di periode ini," kata Reynaldi.
"Berapa kali kami mencoba untuk melakukan komunikasi, namun memang tim ekonomi pak Presiden Jokowi di periode terakhir ini cukup mempersulit masyarakat kita dalam memenuhi bahan pokok dengan harga yang terjangkau," cetus Reynaldi.
Dia pun meminta pemerintah agresif melakukan penanganan agar tak ada gejolak sembako di saat Ramadan nanti.
[Gambas:Video CNBC]
Pedagang Pasar Blak-blakan Kritik Jokowi, Ada Apa?
(dce/dce)